Skip to main content
Back

Investment 101

Investasi

Investasi adalah kegiatan menumbuhkan uang. Caranya? Dengan menempatkan modal pada satu atau lebih alternatif investasi dalam periode tertentu. Tujuannya? Tentunya untuk mewujudkan beragam tujuan hidup yang perlu dibiayai.

Apa bedanya dengan spekulasi? Tentu beda. Walaupun sama-sama berharap cuan, spekulasi biasanya cocok dalam jangka pendek, dimana spekulan mengharapkan cuan cepat dari pergerakan pasar investasi, dan kadang risikonya tak terukur. Berbeda dengan investasi yang biasanya direncanakan untuk menggapai tujuan hidup jangka panjang dan dilakukan secara jangka panjang juga dengan risiko lebih terukur serta dijalankan dengan penuh disiplin dan konsistensi.

Berbeda antara menabung, investasi dan spekulasi. Umumnya investasi dikaitkan dengan menyisihkan uang untuk jangka waktu yang lama dengan harapan potensi pertumbuhan  modal dan risiko terkendali, berbeda dengan menabung yang tidak mengharapkan laba, lebih untuk menghindari risiko dan biasanya digunakan untuk biaya hidup harian, uang bulanan sekolah atau kebutuhan bulanan lainnya. Sedangkan spekulasi lebih mencari keuntungan cepat, mengharapkan kemungkinan profit yang besar dengan risiko yang tak terkendali. Lebih baik, jika Anda ingin berspekulasi, gunakan dana nganggur yang tidak disiapkan untuk mendanai tujuan apa pun.

Harga kebutuhan masa depan tak sama dengan harganya saat ini. Tujuan keuangan apa pun yang akan diwujudkan di masa depan perlu memperhitungkan faktor inflasi, agar rencana tak meleset. Sadarkah kalau harga 1 mangkok bakso mas jangkung yang setiap hari lewat depan rumah, sekarang harganya berbeda dengan dulu Ketika Anda eh saya masih main bola bertelanjang kaki. Ini yang dinamakan inflasi, kenaikan harga suatu barang dari waktu ke waktu yang tidak dapat dielakkan. Jadi, tujuan keuangan apa pun yang ingin diwujudkan di masa depan perlu memperhitungkan faktor inflasi supaya rencana nggak meleset.

Risiko adalah kemungkinan bahwa return atau imbal hasil investasi yang sesungguhnya berbeda dari yang diharapkan. Risiko mencakup kemungkinan berkurangnya nilai investasi investor. investasi yang memiliki return tinggi biasanya juga memiliki risiko yang tinggi. Sebaliknya instrumen investasi yang memiliki return rendah biasanya juga memiliki risiko yang rendah.

Profil risiko membantu kita dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih efektif dalam berinvestasi. Profil risiko merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur dan memilih alokasi aset secara tepat yang sesuai dengan portofolio investasi seseorang serta kemampuan seseorang untuk mengambil sebuah risiko investasi. 

Ada banyak bentuk investasi yang bisa Anda lakukan dengan uang, beberapa hal tersebut di antaranya adalah deposito, emas, obligasi, saham, properti, dan reksa dana.

Deposito

Dilirik banyak investor pemula instrumen investasi ini sangat populer bukan tanpa sebab, risiko investasinya tergolong rendah. Investor tidak takut kehilangan uang dalam waktu dekat dan dijamin investasinya senantiasa bertumbuh seiring waktu. Tentu saja jumlah keuntungan yang diperoleh sebanding dengan tingkat risikonya dan tergolong sangat kecil dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Reksa dana

Tidak perlu modal investasi jutaan Rupiah layaknya deposito, dengan reksa dana, investor dapat mulai berinvestasi dengan modal Rp10 ribu saja. Sangat terjangkau! Tinggi rendahnya imbal hasil, tergantung pada jenis reksa dananya, Ada pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Reksa dana saham punya potensi imbal hasil dan risiko yang tinggi. Investasi dikelola oleh Manajer Investasi (MI) berpengalaman seperti MAMI. Kinerja reksa dana sangat tergantung pada performa MI, karenanya bijaklah memilih reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan investasi Anda.

Emas

Hingga saat ini, emas merupakan salah satu instrumen investasi yang dimiliki hampir setiap orang di seluruh dunia. Kebal terhadap resesi ekonomi, emas diminati oleh masyarakat umum meskipun saat ini harganya semakin tidak terjangkau. Ada baiknya jika berinvestasi emas dalam jumlah besar, simpan di bank atau pegadaian dan hindari menyimpan sendiri di rumah karena terlalu berisiko.

Obligasi

Obligasi pada dasarnya merupakan surat utang, sebuah aksi meminjamkan uang kepada pihak yang membutuhkan. Obligasi biasa diterbitkan perusahaan atau pemerintah, dengan suku bunga yang bervariasi dan dibayarkan dalam bentuk kupon. Dibandingkan dengan deposito, bunga obligasi jauh lebih tinggi. Tingkat keamanannya tergolong tinggi, apalagi bicara obligasi pemerintah.

Saham

Saham berpotensi memberikan keuntungan investasi yang sangat tinggi? Namun jangan kaget, harganya berfluktuasi setiap detik, yang membuat investasi saham sebagai salah satu investasi berisiko tinggi. Penting memahami dasar-dasar investasi saham termasuk mempelajari teknik analisa saham untuk mendapatkan untung yang diinginkan.

Sebelum Anda mulai berinvestasi, Anda perlu tanyakan beberapa pertanyaan kepada diri Anda sendiri, untuk mengetahui apakah posisi Anda sekarang sedang baik untuk berinvestasi.

Pertama, apakah Anda memiliki banyak hutang? Kartu kredit, paylater, pinjol atau pinjaman lunak ke teman Anda. Jika iya, mungkin belum saatnya Anda berinvestasi. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghapus hutang tersebut.

Yang kedua, apakah Anda memiliki dana darurat? Kita tahu, di dunia ini apapun bisa terjadi. PHK, bencana alam, penyakit, bahkan pandemik. Untuk menghindari kehancuran total, yang Anda harus persiapkan miliki antara 6-12 bulan dari total biaya hidup dalam simpanan yang mudah dicairkan.

Inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Inflasi adalah kebalikan dari deflasi. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Indikator inflasi lainya berdasarkan praktik internasional adalah indeks harga perdagangan besar (IHPB) dan deflator produk domestik bruto (PDB). Inflasi di Indonesia dihitung menggunakan 7 kelompok pengeluaran, yakni:

  • Bahan makanan 
  • Makanan jadi, minuman, dan tembakau 
  • Perumahan 
  • Sandang 
  • Kesehatan 
  • Pendidikan dan olahraga 
  • Transportasi dan komunikasi.

Bagaimana cara Anda berinvestasi tergantung pada tujuan Anda berinvestasi. Mungkin Anda menginvestasikan uang untuk simpanan pendidikan anak Anda yang berusia 14 tahun untuk biaya kuliahnya yang akan datang. Atau mungkin Anda ingin menginvestasikan uang untuk biaya hidup Anda setelah pensiun 30 tahun yang akan datang atau lebih. Jangka waktu investasi pada masing-masing tujuan ini sangat berbeda. Untuk tujuan yang memiliki jangka waktu lebih pendek harus berinvestasi lebih konservatif atau minim risiko. Untuk tujuan yang memiliki jangka waktu panjang, artinya investasinya tidak diperlukan dalam waktu dekat, Anda dapat memilih jenis investasi yang lebih berisiko dan memberikan imbal hasil lebih besar dalam jangka panjang.

Bagaimana cara Anda berinvestasi tergantung pada tujuan Anda berinvestasi. Mungkin Anda menginvestasikan uang untuk simpanan pendidikan anak Anda yang berusia 14 tahun untuk biaya kuliahnya yang akan datang. Atau mungkin Anda ingin menginvestasikan uang untuk biaya hidup Anda setelah pensiun 30 tahun yang akan datang atau lebih. Jangka waktu investasi pada masing-masing tujuan ini sangat berbeda. Untuk tujuan yang memiliki jangka waktu lebih pendek harus berinvestasi lebih konservatif atau minim risiko. Untuk tujuan yang memiliki jangka waktu panjang, artinya investasinya tidak diperlukan dalam waktu dekat, Anda dapat memilih jenis investasi yang lebih berisiko dan memberikan imbal hasil lebih besar dalam jangka panjang.

Hati-hati jika ada tawaran investasi yang memberikan imbal hasil yang menggiurkan, kemudian sistem pemasaran bertingkat atau model perekrutan. Untuk mengetahui apakah reksa dana yang ditawarkan asli atau tidak, selalu lakukan pengecekan ke situs OJK.

Dana darurat adalah simpanan uang yang disediakan untuk menghadapi kejadian tidak terduga yang memerlukan dana besar. Fungsi dana darurat adalah untuk mengantisipasi biaya pengobatan, biaya hidup saat kehilangan pekerjaan, biaya perbaikan aset pribadi, dan kondisi mendesak lainnya. Dengan memiliki dana darurat, seseorang bisa terjaga kondisi keuangannya, terhindar dari panik dan stres, dan terhindar dari hutang.

Dana daruratnya idealnya ditempatkan pada beberapa pos, dan besarnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Karena tidak tahu kapan dana darurat dipergunakan, idealnya porsi lebih besar pada reksa dana pasar uang, dan alokasi yang lebih kecil pada tabungan atau deposito.

Investasi pasar modal

Saham adalah, Sebagian kecil dari sebuah perusahaan yang dapat dimiliki oleh siapa saja. Tingkat volatilitas dan risiko saham sangat tinggi, artinya, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar, dan bisa pula rugi dalam jumlah yang besar. Di saat kamu memilih berinvestasi saham secara individual, kamu perlu melakukan diversifikasi. Saham bisa di beli melalui broker atau pun platform transaksi investasi online.

Pinjaman dengan bunga. Biasanya dikeluarkan oleh pemerintah atau korporasi. Suku bunga biasanya lebih tinggi dari suku bunga bank, namun tingkat risiko lebih besar dibanding rekening tabungan biasa. Anda memiliki semua telur Anda dalam satu keranjang jika Anda hanya berinvestasi dalam obligasi. Obligasi dapat dibeli langsung melalui pemerintah, melalui broker atau platform investasi online. Obligasi juga sering disertakan dalam portofolio terkelola seperti reksa dana.

Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari para investor yang dikelola oleh manajer investasi pada portofolio (kumpulan) efek di pasar modal dan pasar uang. Portofolio efek ini dapat berupa deposito, saham, dan surat utang.
Reksa dana dikelola secara profesional dan transparan oleh manajer investasi yang sudah mendapat izin/lisensi. Dana dan aset investasi reksa dana disimpan dan diadministrasikan oleh bank kustodian yang kedudukannya terpisah, independen dan tidak terafiliasi dari manajer investasi. Karena disimpan oleh bank kustodian sebagai pihak ketiga, keamanan dana dan aset investasi reksa dana dapat terjaga.
Pengelolaan, penyimpanan, administrasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan reksa dana dilindungi oleh Undang-Undang Pasar Modal dan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maka dari itu, reksa dana dan semua pihak terkait diawasi oleh OJK.

Reksa dana

Secara singkat, merupakan wadah himpunan dana dari para investor yang dikelola dalam portofolio efek (obligasi, saham, pasar uang) oleh manajer investasi dan diadministrasikan oleh bank kustodian. Reksa dana bagaikan “kendaraan” untuk mencapai tujuan keuangan. Bahkan investor bisa memilih jenis kendaraannya sendiri mulai dari yang lambat (risiko rendah) hingga yang cepat tapi lebih berisiko.

Jenis reksa dana: Ada yang stabil, ada yang agresif

  • Pasar uang
    Reksa dana yang berinvestasi seluruhnya pada obligasi <1 tahun dan deposito-deposito berkualitas. Reksa dana pasar uang memiliki tingkat fluktuasi rendah dengan potensi imbal hasil yang cakep, cocok untuk berbagai tujuan jangka pendek.
  • Pendapatan tetap
    Adalah reksa dana yang minimal 80% penempatannya pada obligasi, baik obligasi negara maupun obligasi korporasi. Reksa dana ini juga dikenal dengan nama reksa dana obligasi, memiliki tingkat fluktuasi rendah hingga sedang dan potensi imbal hasil lebih cakep dari reksa dana pasar uang, cocok untuk tujuan 3-7 tahunan.
  • Campuran
    Adalah reksa dana yang menggabungkan potensi dari dua instrumen: Saham dan obligasi dengan alokasi maksimal masing-masing 79%. Reksa dana campuran, memiliki tingkat fluktuasi sedang hingga tinggi dan potensi imbal hasil lebih cakep dari reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap, cocok untuk tujuan 7-10 tahunan.
  • Saham
    Adalah reksa dana yang minimal 80% penempatannya pada saham-saham terbaik, yang disaring dengan disiplin dan pengawasan ketat. Reksa dana ini fluktuasinya cukup tinggi, tapi potensi imbal hasilnya juga paling tinggi, cocok untuk tujuan >10 tahun.

Reksa dana yang investasinya pada instrumen investasi di luar negeri merupakan sesuatu yang baru di Indonesia. Investasi pada reksa dana syariah umumnya menggunakan mata uang USD Dollar.

Ketika berinvestasi di reksa dana, dana yang Anda investasikan dibelikan “unit” reksa dana. Selanjutnya, nilai investasi akan naik-turun seiring dengan naik-turunnya harga unit reksa dana. Kapanpun, Ketika dirasa nilai investasi telah berkembang cukup banyak, Anda dapat mencairkan “unit” reksa dana Anda, dan menikmati hasilnya.

Anda dapat melakukan transaksi reksa dana dengan membuka rekening investasi di Manulife iFUNDS, sebuah situs transaksi online Reksa Dana Manulife yang dapat Anda akses dari mana pun dan kapan pun Anda inginkan. Segera setelah akun Manulife iFUNDS Anda aktif, Anda bisa mulai bertransaksi: pembelian, pengalihan ataupun pencairan unit Reksa Dana Manulife. Di Manulife iFUNDS, Anda juga dapat memonitor transaksi, memantau perkembangan investasi Reksa Dana Manulife, hingga memperbarui data-data Anda.

Informasi lebih lengkap mengenai Manulife iFUNDS dapat Anda dapatkan di halaman info Manulife iFUNDS.

Switching reksa dana adalah proses perpindahan reksa dana ke reksa dana lainnya, tanpa melalui proses pencairan dan pembelian yang baru. Jangan melakukan switching karena ikut-ikutan, atau panik sesaat.

Reksa dana dihitung dalam satuan unit. Ketika berinvestasi di reksa dana, uang kita dibelikan unit di reksa dana. Harga NAB reksa dana dapat dilihat di situs manajer investasi yang bersangkutan, media ekonomi, dan surat fisik/email dari manajer investasi.