Skip to main content
Back

Video inspirasi: Ada apa dengan energi bersih yang terbarukan?

5 Mei, 2023

 

Perubahan iklim adalah ancaman yang nyata dan menjadi isu yang semakin hangat dibicarakan. Demi mempertahankan keberlangsungan generasi saat ini dan yang akan datang, dunia mulai beralih menuju energi bersih terbarukan yang berasal dari air, angin, hingga cahaya matahari. Meskipun teknologi untuk mendukung hal tersebut tidak murah dan perkembangannya tidak secepat yang diharapkan, akan tetapi, peran serta kita semua diperlukan dalam menghadapi isu ini.
 

Coba refleksikan pertanyaan berikut:

  • Bayangkan jika Anda mempunyai segala macam priviledge, hal apa yang akan Anda lakukan terhadap isu perubahan iklim?
  • Bagaimana cara meningkatkan ketahanan (baik dalam hal kesehatan, sosial, ekonomi, dst) bagi generasi saat ini dan yang akan datang terhadap isu perubahan iklim?
  • Dalam 10 tahun ke depan, bisakah Anda ​​memberi tahu anak atau cucu Anda bahwa Anda telah melakukan segala yang Anda bisa untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mereka?

 

Sebagai manajer investasi yang berkomitmen terhadap investasi yang berkelanjutan, MAMI terus berupaya memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Akan tetapi, perlu kita pahami bahwa isu perubahan iklim membutuhkan komitmen kita bersama. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya di video berikut ini.

 

  • Siap jadi upper class

    Biasanya kita mengerahkan seluruh daya upaya kita untuk mencapai hal-hal yang di luar kendali kita, benarkah demikian?

    Baca selengkapnya
  • Invest in your team

    Biasanya kita mengerahkan seluruh daya upaya kita untuk mencapai hal-hal yang di luar kendali kita, benarkah demikian?

    Baca selengkapnya
  • Jurus feel good

    Biasanya kita mengerahkan seluruh daya upaya kita untuk mencapai hal-hal yang di luar kendali kita, benarkah demikian?

    Baca selengkapnya
Lihat semua

Melihat sedikit jauh ke depan dan mengikuti arus perkembangan teknologi akan membawa kita kepada beberapa hal menarik tentang alternatif energi pengganti bahan bakar fosil dan batu bara, yang semakin hari semakin populer diperbincangkan. Meski pada kenyataannya, industri energi terbarukan tidak berkembang secepat yang dibutuhkan bumi kita, climate change atau perubahan iklim adalah ancaman nyata. Demi mempertahankan kelangsungan hidup berbagai spesies di bumi ini, muncul urgensi untuk beralih dari sumber energi berbahan bakar kepada energi alternatif seperti listrik bertenaga angin, air hingga biofuel meskipun biayanya tidaklah murah, riset pengembangannya memakan biaya miliaran dolar, yang biasanya dilakukan oleh beberapa negara maju, perusahaan-perusahaan hingga non-governmental organisation.
 

Lalu, apa yang dapat kita lakukan, apa yang sebenarnya saat ini kita butuhkan, dan sumber energi apa yang tersedia dan terbukti paling bersih? Berikut jawabannya.
 

Negara penyumbang investasi terbesar transisi energi global.


Setidaknya ada 10 negara yang menyumbang 74% dari total investasi transisi energi global, namun saat ini ada lebih dari 130 negara mempertimbangkan target net-zero emission pada tahun 2050.

Data World Economic Forum mencatat investasi Tiongkok melampaui seperempat triliun USD. Sumber: Visual Capitalist melalui bnef.com

Mencapai net-zero emission berskala global membutuhkan sekitar USD125 triliun dalam bentuk investasi pada tahun 2050. Dalam usaha mencapai angka tersebut, pada tahun 2021, dunia menghabiskan $755 miliar untuk menerapkan teknologi energi rendah karbon, naik 27% dari tahun sebelumnya.


Dengan adanya isu krisis perubahan iklim, semakin banyak negara yang ingin berinvestasi pada energi terbarukan, karena bukan hanya karena dibutuhkan tapi juga ternyata menguntungkan. China menggelontorkan miliaran dolar dalam bentuk turbin angin dan pembangkit listrik alternatif lain, bahkan bercita-cita menambah investasinya sejumlah $780 miliar di akhir tahun 2030, dan saat ini pekerjaan di industri dengan teknologi tenaga matahari di China jauh lebih banyak dibandingkan di AS. China meningkatkan total investasi transisi energinya sebesar $266 miliar atau 60% lebih besar dibandingkan tahun 2020, yang memperkuat posisi China sebagai pemimpin global. Kapasitas energi tenaga angin China meningkat sebesar 19% pada tahun 2021, dengan investasi terbesar mereka pada transportasi listrik.


Adapun Amerika Serikat menginvestasikan $114 miliar dalam energi bersih pada 2021, angka ini naik 17% dibandingkan tahun 2020. Beberapa negara Eropa juga yang masuk dalam daftar sepuluh teratas adalah Jerman, Inggris, dan Prancis yang melengkapi lima besar. Secara total, negara-negara Eropa menginvestasikan $219 miliar dalam transisi energi. Negara-negara di Asia juga tidak kalah. Jepang, India dan Korea Selatan ikut berpartisipasi melengkapi posisi enam, tujuh dan delapan.
 

Kedua, perusahaan yang menjadi pemimpin global industri energi bersih dan terbarukan


Vestas, sebuah perusahaan yang produsen turbin angin terbesar di dunia dengan pangsa pasar 16% pada tahun 2020. Perusahaan ini memiliki fasilitas manufaktur di Amerika Utara dan Latin, Eropa dan Asia termasuk China dan AS, mempekerjakan lebih dari 29.000 orang di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1898 di sebuah kota kecil bernama Aarhus di Denmark, saat ini Vestas telah memasang lebih dari 60.000 turbin di seluruh dunia di lebih dari 76 negara.
 

Dalam industri bahan bakar etanol, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat mendominasi, dengan sekitar 200 lebih pabrik etanol yang beroperasi mulai tahun 2007. AS berhasil menghasilkan 15 miliar galon biofuel pada 2021 lalu. AS juga merupakan produsen biofuel terkemuka secara keseluruhan di dunia. Etanol adalah alkohol butiran yang dapat dicampur dengan bensin dan digunakan pada kendaraan bermotor biasa dengan konsentrasi hingga sepuluh persen. Brasil menempati posisi negara penghasil etanol terbesar kedua di dunia, produksinya mencapai 7,5 miliar galon pada tahun yang sama diikuti Indonesia di peringkat ketiga, dengan produksi masing-masing di setara 376 dan 140 ribu barel minyak per hari.


Adapun dari kalangan pengusaha, ada seorang miliarder sekaligus mantan walikota New York City yang bernama Michael Bloomberg. Ia berinvestasi USD242 juta dalam berbagai program energi bersih dan mendanai 10 negara berkembang. Hal ini disampaikan pada forum Sustainable Energy for All, Ia mengumumkan rencananya untuk membantu mewujudkan potensi energi bersih di Afrika dan di seluruh dunia termasuk Bangladesh, Brazil, Colombia, Kenya, Mozambique, Nigeria, Pakistan, Afrika Selatan, Turki, dan Vietnam.
 

Ketiga, negara yang berjalan dengan 100% energi bersih dan terbarukan.


Ketika banyak negara di seluruh dunia berupaya membantu mengatasi krisis perubahan iklim, beberapa harus diberikan apresiasi ekstra karena lebih baik daripada yang lain. Melalui Paris Agreement yang ditandatangani oleh 175 negara, mereka bersumpah untuk membantu tujuan jangka panjang menjaga peningkatan suhu rata-rata global menjadi jauh di bawah 2° Celcius di atas tingkat pra-industri; dan membatasi peningkatan menjadi 1,5° Celcius, karena hal ini secara substansial akan mengurangi risiko dan efek perubahan iklim.


Islandia adalah negara yang berjalan 100% dengan energi terbarukan. Islandia memproduksi 75% listriknya dari pembangkit tenaga air, dan 25% lainnya dari panas bumi dengan cara yang kreatif, yaitu dengan mengambil keuntungan dari aktivitas vulkaniknya untuk mengakses energi panas bumi, sehingga 87% air panas dan penghangat ruang berasal dari sumber ini. Islandia yang secara geografis terisolasi dari seluruh Eropa membuat biaya impor minyak menjadi mahal, sehingga dengan menghasilkan energi sendiri, Islandia menjadi lebih mandiri. Islandia berencana untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada tahun 2030.


Negara berikutnya adalah Kosta Rika. Dengan populasi di bawah 5 juta, Kosta Rika dengan cepat mencapai target carbon neutral tahun 2020, terlebih 99,62% listriknya yang berasal dari energi terbarukan sudah tercapai pada tahun 2019. Berbicara secara geografis, Kosta Rika punya posisi sangat mendukung - mereka punya limpahan air yang mengalir bebas. Dengan tenaga air, mereka menghasilkan lebih dari 78% listrik negara, dan sisanya didapatkan melalui turbin angin, energi panas bumi, dan matahari.


Pencapaian tersebut sangat luar biasa, tapi tentu tidak cukup membuat perubahan untuk dunia, namun lihat sisi baiknya, banyak kota yang mengklaim sudah 75% lebih bersih. Dengan maraknya urbanisasi, kota - kota memiliki peran penting dalam membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.


Kota Adelaide di Australia, secara operasional sudah didukung sepenuhnya oleh energi terbarukan sejak Juli 2020. Kota ini mendapatkan energi dari tenaga angin dan matahari sebagai bagian dari komitmen jangka panjang menuju netralitas karbon 2025. Seoul memiliki strategi untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 berfokus pada lima hal utama - bangunan, mobilitas, kehutanan, energi bersih, dan pengelolaan limbah. Menuju target tahun 2050, Seoul memiliki dua tujuan sementara - pengurangan emisi 40% pada tahun 2030 dan 70% pengurangan pada tahun 2040, dibandingkan level emisi 2005. Jauh di 2017, sebuah wilayah sub-urban bernama Cocody di Pantai Gading sudah berencana mengurangi emisi karbon sebesar 70% pada tahun 2030. Semoga tercapai.


Lalu ada juga Malmö, di Swedia, sebuah distrik Western Harbor telah beroperasi 100% dengan energi terbarukan sejak 2012, sedangkan kawasan industrinya di Augustenborg memiliki panel termal surya yang terhubung ke sistem pemanas sentral, direncanakan untuk menggunakan energi terbarukan seluruhnya pada 2030, angka ini naik sekitar 43% pada tahun 2020.


Energi bersih dan terbarukan, apa yang tersedia dan terbukti paling bersih?

 


Energi sangat penting bagi kemajuan manusia, akan tetapi ini bukan tanpa kerugian. Produksi energi dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan dalam tiga cara:

  • Polusi udara: Tidak sedikit kasus penyakit kritis yang berujung kematian setiap tahunnya akibat polusi udara. Sisa pembakaran fosil dan pembakaran kayu, kotoran, dan arangnya bertanggung jawab atas sebagian besar kasus tersebut.
  • Kecelakaan: Termasuk kecelakaan yang terjadi di pertambangan dan proses ekstraksi bahan bakar batu bara, uranium, logam langka, minyak, dan gas. Termasuk kecelakaan dalam pengangkutan bahan mentah, pembangunan infrastruktur, hingga pemeliharaannya.
  • Emisi gas rumah kaca: Bahan bakar fosil adalah sumber utama gas rumah kaca, pendorong utama perubahan iklim. Pada tahun 2020, 91% emisi CO2 global berasal dari bahan bakar fosil dan industri.


Tidak ada sumber energi yang benar-benar aman. Semuanya memiliki dampak jangka pendek terhadap kesehatan manusia dan semua memiliki dampak jangka panjang dan berkontribusi terhadap krisis perubahan iklim.


Sumber energi terkotor saat ini adalah yang berasal dari bahan bakar fosil, khususnya batu bara. Batu bara memancarkan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada sumber energi lain, ratusan kali lebih banyak daripada nuklir, matahari, dan angin. Minyak dan gas juga sama kotornya, namun pada tingkat yang lebih rendah daripada batu bara. Sayangnya, penggunaan listrik dunia saat ini masih didominasi oleh bahan bakar fosil, termasuk batu bara, minyak, dan gas yang menyumbang sekitar 60%. Untuk menghentikan perubahan iklim, perlu beralih ke energi terbarukan. Transisi ini tidak hanya akan melindungi generasi mendatang, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang besar bagi generasi saat ini.


Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Our World in Data pada 2021, membandingkan perkiraan jumlah kematian yang disebabkan oleh energi dengan satuan ukuran per unit listrik. Ini diukur dalam terawatt-jam di mana satu terawatt-jam itu hampir sama dengan konsumsi listrik tahunan 150.000 warga di Uni Eropa. Menurut data, jika Kota Jakarta sepenuhnya menggunakan energi batu bara, penelitian memperkirakan setidaknya 25 orang akan terdampak penyakit kritis, yang dapat menyebabkan kematian akibat polusi udara.


Dibandingkan dengan minyak, penelitian memperkirakan dengan penggunaan minyak akan mengakibatkan 18 sampai 25 bayi akan terdampak risiko penyakit kritis dan berpotensi meninggal; lalu dengan penggunaan gas dan hydropower atau tenaga air, berpotensi menyebabkan 1 sampai 3 kematian setiap tahunnya; sedangkan menggunakan sumber energi angin dan nuklir berpotensi tanpa kematian tiap tahunnya. Namun tetap, diperkirakan setiap 25 sampai dengan 33 tahun akan menyebabkan satu kematian, yang terbersih adalah tenaga solar atau matahari di mana diperkirakan hanya menyebabkan kematian setiap 50 tahun sekali.


Pendekatan Manulife Investment Management terhadap investasi berkelanjutan bertumpu pada tiga pilar: Integrasi, stewardship, dan kolaborasi. Informasi selengkapnya silakan kunjungi tautan berikut.


Kami percaya jika dengan melayani dan memberi jasa yang baik di pasar keuangan berarti berfokus pada jangka panjang dengan memprioritaskan keberlanjutan investasi, serta terus memperluas cara pandang kami bersama para investor tentang apa yang penting di luar sekedar nilai investasi. Sementara terus berupaya memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat termasuk dalam hal ini adalah pengelolaan dan investasi lahan hutan, pertanian, dan real estate kami secara global, sehingga prioritas atas keberlanjutan akan terus terintegrasi ke dalam seluruh operasional perusahaan.

 

Mari kita melihat sedikit jauh ke depan dan mencoba mengikuti arus perkembangan teknologi, yang membawa kita membahas beberapa hal menarik tentang alternatif energi pengganti bahan bakar fosil dan batubara. Yang makin hari makin populer diperbincangkan namun pada kenyataannya industri energi terbarukan tidak berkembang secepat yang dibutuhkan bumi kita. Mungkin Anda sering mendengar tentang climate change atau perubahan iklim yang merupakan ancaman nyata. Demi mempertahankan kelangsungan hidup berbagai spesies di bumi kita, saat ini muncul urgensi untuk setidaknya beralih dari sumber energi berbahan bakar dengan alternatif energi seperti Listrik Bertenaga Angin, air hingga biofuel. Teknologi energi terbarukan tidaklah murah, dan riset pengembangannya memakan biaya miliaran dollar, dilakukan oleh beberapa negara maju, perusahaan-perusahaan hingga NGO atau Lembaga Swadaya Masyarakat.

Pertanyaanya kemudian adalah: apa yang bisa kita lakukan, apakah kita lebih membutuhkan turbin angin?, bendungan? Panel-panel listrik tenaga matahari? Ethanol fuel grade untuk kendaraan? Lalu sumber energi apa sih yang tersedia saat ini dan terbukti paling bersih?

Mari kita dalami bersama dan coba menjawab beberapa pertanyaan tersebut.

Negara penyumbang investasi terbesar transisi energi global
 

Setidaknya ada 10 negara yang menyumbang 74% dari total investasi transisi energi global, namun lebih dari 130 negara telah menetapkan atau sedang mempertimbangkan target net-zero emission pada tahun 2050.

Mencapai net-zero emission dalam skala global membutuhkan sekitar $125 triliun dalam bentuk investasi pada tahun 2050, menurut penelitian yang ditugaskan oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Dalam usaha mencapai angka tersebut, pada tahun 2021 lalu, dunia menghabiskan $755 miliar untuk menerapkan teknologi energi rendah karbon, naik 27% dari tahun sebelumnya.

Dengan adanya isu krisis climate change, makin banyak negara yang mau berinvestasi pada energi terbarukan, bukan hanya karena dibutuhkan tapi juga ternyata menguntungkan. China menggelotorkan miliaran dollar dalam bentuk turbin-turbin angin dan pembangkit listrik alternatif lain/ bahkan bercita-cita menambah investasinya sejumlah $780 miliar di akhir tahun 2030, saat ini pekerjaan di industri dengan teknologi tenaga matahari di China jauh lebih banyak dibandingkan di AS. China meningkatkan total investasi transisi energinya sebesar $266 milliar atau 60% lebih besar dibandingkan tahun 2020, yang memperkuat posisi China sebagai pemimpin global. Kapasitas energi tenaga angin China meningkat sebesar 19% pada tahun 2021, dengan investasi terbesar mereka pada transportasi listrik.

Selanjutnya, Amerika Serikat menginvestasikan $114 miliar dalam energi bersih pada 2021 lalu, naik 17% dibandingkan tahun 2020. Beberapa negara Eropa juga yang masuk dalam daftar 10 teratas adalah Jerman, Inggris, dan Prancis yang melengkapi lima besar. Secara total, negara-negara Eropa menginvestasikan $219 miliar dalam transisi energi. Negara-negara di Asia juga tidak kalah. Jepang, India dan Korea Selatan ikut berpartisipasi melengkapi posisi enam, tujuh dan  delapan. 

Perusahaan yang menjadi pemimpin global industri energi bersih dan terbarukan saat ini
 

Jarang terdengar, tapi Vestas adalah produsen turbin angin terbesar di dunia dengan pangsa pasar 16% pada tahun 2020. Perusahaan ini memiliki fasilitas manufaktur di Amerika Utara dan Latin, Eropa dan Asia termasuk China dan AS, mempekerjakan lebih dari 29.000 orang di seluruh dunia. Perusahaan ini pertama didirikan pada tahun 1898 di sebuah kota kecil bernama Aarhus di Denmark. Sejauh ini, Vestas telah memasang lebih dari 60.000 turbin di seluruh dunia di lebih dari 76 negara.

Dalam industri bahan bakar etanol, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat mendominasi, dengan sekitar 200 lebih pabrik etanol yang beroperasi mulai tahun 2007. AS berhasil menghasilkan 15 miliar galon biofuel pada 2021 lalu. AS juga merupakan produsen biofuel terkemuka secara keseluruhan di dunia. Etanol adalah alkohol butiran yang dapat dicampur dengan bensin dan digunakan pada kendaraan bermotor biasa dengan konsentrasi hingga sepuluh persen. Brasil adalah negara penghasil terbesar kedua di dunia, produksinya mencapai 7,5 miliar galon pada tahun yang sama diikuti Indonesia di peringkat ketiga, dengan produksi masing -masing di setara 376 dan 140 ribu barel minyak per hari. 

Negara yang berjalan dengan 100% energi bersih dan terbarukan

Ketika bangsa -bangsa di seluruh dunia berupaya membantu mengatasi krisis perubahan iklim, beberapa harus diberikan extra jempol karena lebih baik daripada yang lain. Melalui Paris Agreement yang ditandatangani oleh 175 negara, mereka bersumpah untuk membantu tujuan jangka panjang menjaga peningkatan suhu rata-rata global menjadi jauh di bawah 2° Celcius di atas tingkat pra-industri; dan membatasi peningkatan menjadi 1,5° Celcius, karena hal ini secara substansial akan mengurangi risiko dan efek perubahan iklim.

Islandia adalah negara yang berjalan 100% dengan energi terbarukan. Islandia memproduksi 75% listriknya dari pembangkit tenaga air, dan 25% lainnya dari panas bumi dengan cara yang kreatif banget yaitu dengan mengambil keuntungan dari aktivitas vulkaniknya untuk mengakses energi panas bumi, sehingga 87% air panas dan penghangat ruang berasal dari sumber ini. Karena Islandia terisolasi dari seluruh Eropa, impor minyak sangat mahal, jadi dengan menghasilkan energi mereka sendiri artinya mereka bisa menjadi mandiri. Islandia berencana untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru direncanakan untuk tahun 2030.

Dengan populasi hanya di bawah 5 juta, Kosta Rika dengan cepat mencapai target carbon neutral tahun 2020 lalu, hebatnya lagi 99,62% listriknya yang berasal dari energi terbarukan sudah tercapai pada tahun 2019. Berbicara secara geografis, Kosta Rika punya posisi sangat terdukung - mereka punya limpahan air yang mengalir bebas. Dengan tenaga Air mereka menghasilkan lebih dari 78% listrik negara, dan sisanya dibuat menggunakan turbin angin, energi panas bumi, dan matahari.

Terdengar luar biasa tapi tentunya tidak cukup membuat perubahan untuk dunia, namun lihat sisi baiknya, banyak kota-kota yang mengklaim sudah 75% lebih bersih. Dengan maraknya urbanisasi, kota - kota memiliki peran penting dalam membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Operasional kota Adelaide, Australia sudah didukung sepenuhnya oleh energi terbarukan sejak Juli 2020. Kota ini mendapatkan energi dari tenaga angin dan matahari sebagai bagian dari komitmen jangka panjang menuju netralitas karbon 2025. Seoul memiliki strategi untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 berfokus pada lima hal utama - bangunan, mobilitas, kehutanan, energi bersih, dan pengelolaan limbah. Menuju target tahun 2050 seoul memiliki dua tujuan sementara - pengurangan emisi 40% pada tahun 2030 dan 70% pengurangan pada tahun 2040, dibandingkan level emisi 2005. Jauh di 2017, Cocody di Pantai Gading sudah berencana mengurangi emisi karbon sebesar 70% pada tahun 2030. Semoga tercapai.

Lalu ada juga Malmö, di Swedia, sebuah Distrik Western Harbor telah beroperasi 100% dengan energi terbarukan sejak 2012, sedangkan kawasan industrinya di Augustenborg, punya panel termal surya yang terhubung ke sistem pemanas sentral, direncanakan untuk full energi terbarukan pada 2030 nanti, dan sudah naik sekitar 43% pada tahun 2020.

Apa energi bersih dan terbarukan apa yang saat ini tersedia dan terbukti paling bersih?

Sementara energi sangat penting bagi kemajuan manusia, ini bukan tanpa kerugian. Produksi energi dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan dalam tiga cara:

Yang pertama adalah polusi udara: jutaan orang meninggal sebelum waktunya setiap tahun akibat polusi udara. Sisa pembakaran fosil dan pembakaran kayu, kotoran, dan arangnya bertanggung jawab atas sebagian besar kematian tersebut.

Yang kedua adalah kecelakaan. Ini termasuk kecelakaan yang terjadi di pertambangan dan proses ekstraksi bahan bakar batu bara, uranium, logam langka, minyak, dan gas. Termasuk juga kecelakaan dalam pengangkutan bahan mentah dan pembangunan infrastruktur hingga pemeliharaannya.

Yang ketiga adalah  greenhouse gas emissions atau emisi gas rumah kaca. Bahan bakar fosil adalah sumber utama gas rumah kaca, pendorong utama perubahan iklim. Pada tahun 2020 saja, 91% emisi CO2 global berasal dari bahan bakar fosil dan industri.

Tidak ada sumber energi yang benar-benar aman. Semuanya memiliki dampak jangka pendek terhadap kesehatan manusia dan semua memiliki dampak jangka panjang dan berkontribusi terhadap krisis perubahan iklim.

Lalu bagaimana dengan yang terbersih?

Kabar baiknya adalah faktanya sumber energi teraman dalam jangka pendek sekaligus merupakan yang paling sedikit merusak iklim dalam jangka panjang. Nah biar seru kita mulai dari sumber energi yang terkotor, yaitu Batubara . Batubara memancarkan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada sumber energi lain, ratusan kali lebih banyak daripada nuklir, matahari, dan angin. Minyak dan gas juga sama kotornya, namun pada tingkat yang lebih rendah daripada batu bara.

Sayangnya, penggunaan listrik dunia masih didominasi oleh bahan bakar fosil: batu bara, minyak, dan gas menyumbang sekitar 60%. Jika serius ingin menghentikan perubahan iklim, logikanya kita tentu perlu beralih ke misalnya nuklir dan alternatif energi terbarukan lain. Transisi ini tidak hanya akan melindungi generasi mendatang lho, tetapi juga akan memberikan manfaat kesehatan yang besar bagi generasi saat ini.

Kita lihat bersama data yang didapat dari ourworldindata.org 2021 lalu dimana mereka mencoba membandingkan dengan adil dengan tidak hanya melihat total data kematian dari setiap sumber energi. Karena kan bahan bakar fosil 60% mendominasi listrik seluruh dunia, otomatis tentu akan jadi nomor satu penyebab kematian lebih banyak manusia. Sebagai gantinya, ourworldindata.org membandingkannya berdasarkan perkiraan jumlah kematian yang disebabkannya per unit listrik. Ini diukur dalam terawatt-jam dimana satu terawatt-jam itu hampir sama dengan konsumsi listrik tahunan 150.000 warga di Uni Eropa.

Jadi, menurut data tersebut, jika saja Kota Jakarta sepenuhnya menggunakan energi batu bara, mereka memperkirakan setidaknya 25 orang meninggal prematur setiap tahun, sebagian besar akan meninggal karena polusi udara.

Kita coba bandingkan dengan Minyak, kurang lebih dengan penggunaan minyak 18 sampai 25 orang akan meninggal prematur setiap tahun; lalu dengan penggunaan Gas dan hydropower atau tenaga air, berpotensi menyebabkan 1 sampai 3 kematian prematur setiap tahunnya; sedangkan menggunakan sumber energi angin dan nuklir berpotensi tanpa kematian tiap tahunnya. Namun tetap saja, diperkirakan setiap 25 sampai dengan 33 tahun akan menyebabkan satu kematian dan yang terbersih adalah tenaga Solar atau matahari dimana diperkirakan hanya menyebabkan kematian setiap 50 tahun sekali.

Pendekatan Manulife Investment Management sendiri terhadap investasi berkelanjutan bertumpu pada tiga pilar: integrasi, stewardship, dan kolaborasi. Walaupun kami tidak menjelaskannya satu demi satu dalam video kali ini, kunjungi situs kami yang menjelaskan tentang komitmen kami secara global tentang investasi yang berkelanjutan. Satu pilar yang kami ingin highlight adalah stewardship, dimana kami percaya jika menjadi pelayan dan pemberi jasa yang baik di pasar keuangan berarti berfokus pada jangka panjang dengan memprioritaskan keberlanjutan investasi, serta terus memperluas cara pandang kami bersama para investor tentang apa yang penting di luar sekedar nilai investasi. Sementara terus berupaya memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat termasuk dalam hal ini adalah pengelolaan dan investasi lahan hutan, pertanian, dan real estat kami secara global, sehingga prioritas atas keberlanjutan akan terus terintegrasi ke dalam seluruh operasi kami.

 

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more