Skip to main content
Back

Video inspirasi: Mampukah Anda selamat dari resesi keuangan?

14 Maret, 2024

 

Apakah Anda ingat hari di mana kasus Covid-19 pertama diumumkan di Indonesia? Pada saat itu, Panic buying yang menyebabkan kelangkaan masker hingga hand sanitizer. Salah satu hal yang kami pelajari adalah saat ini kita hidup di era ketidakpastian di mana perang terjadi di Eropa, rantai pasokan global yang bermasalah, diikuti ancaman resesi, kenaikan angka inflasi, hingga potensi terjadinya bank rush. Saat ini adalah era adalah dimana kehidupan tidak mudah lagi diprediksi.    

 

Coba refleksikan pertanyaan berikut:

  • Apakah kondisi dunia dan di Indonesia khususnya akan membaik atau malah akan semakin buruk?
  • Apakah saya bisa bertahan dengan posisi keuangan saya saat ini? 
  • Bagaimana rasanya jika suatu hari saya dan keluarga harus hidup mengutamakan kebutuhan dasar, tanpa healing, tanpa kopi bermerek? 

 

Sebagai manajer investasi yang berhasil melalui krisis-krisis besar yang pernah melanda pasar modal Indonesia dan dunia, MAMI memahami betul bahwa tidak mudah rasanya, namun perlu kita sadari bahwa ancaman akan selalu ada. Lantas bagaimana caranya agar kita dapat bertahan terhadap resesi dan krisis keuangan? Temukan jawabannya di video berikut ini.

 

  • Dana darurat = back up plan

    Sibuk dengan rutinitas terkadang melupakan persiapan masa pensiun

    Baca selengkapnya
  • Rumah tinggal: lebih untung sewa atau beli?

    Mana yang lebih untung, menyewa atau membeli rumah? Sebenarnya tak ada pilihan yang mutlak, semua bergantung pada kondisi keuangan, gaya hidup, dan kebutuhan.

    Baca selengkapnya
  • Blueprint melunasi utang

    Sibuk dengan rutinitas terkadang melupakan persiapan masa pensiun

    Baca selengkapnya
Lihat semua

Lebih dari tiga tahun berlalu, tak pernah terpikir kita akan melalui badai pandemi Covid-19 itu. Tepat pada 2 Maret 2020, saat pemerintah mengonfirmasi kasus positif untuk pertama kalinya, banyak hal terjadi dalam waktu singkat, mulai dari panic buying hingga kelangkaan masker dan handsanitizer. Era ketidakpastian menjadi semakin nyata, dengan konflik dan perang di Eropa, rantai pasukan global yang bermasalah maupun isu resesi, kenaikan inflasi dan potensi bank rush, kita memasuki era di mana kehidupan tidak mudah lagi diprediksi.

Melihat kondisi yang semakin tidak mudah diprediksi, sadar akan ancaman krisis keuangan menjadi hal penting untuk dilakukan sedari dini. Berikut kami sajikan beberapa tips yang dapat Anda lakukan saat menghadapi ancaman krisis keuangan.

 

1. Tetap tenang dan susunlah anggaran Anda


Dalam situasi yang tidak mudah diprediksi, tetap tenang dan jangan menyerah pada rasa takut akan membuat rasionalitas tetap terjaga. Anda dapat melakukan financial check guna memeriksa berapa anggaran yang tersedia, memahami cashflow atau keluar-masuknya uang, hingga proyeksi pemasukan dan pengeluaran - meliputi hutang apabila ada - di waktu yang akan datang adalah hal-hal esensial yang dapat dilakukan.

Hal tersebut akan membantu Anda lebih matang dan terencana dalam belanja berdasarkan kekuatan keuangan dan pemasukan bulanan. Sehingga Anda mudah membenahi pola belanja, menakar jelas dan mengambil keputusan belanja. Menyusun anggaran adalah langkah pertama Anda untuk bisa bertahan dari krisis keuangan, dan dengan anggaran di tangan Anda, membatasi pengeluaran akan jadi hal mudah.

 

2. Batasi pengeluaran dan buang jauh-jauh keinginan yang tidak perlu


Meskipun terasa berlebihan, akan tetapi saat terjadi krisis keuangan, paham dan memahami cara mengurangi biaya pengeluaran sangat membantu kita hemat banyak uang. Makan malam di luar rumah, koleksi barang-barang hobi, jalan-jalan, adalah contoh hal yang relatif boros dan yang dapat Anda kurangi kebiasaannya guna membatasi pengeluaran dan permudah Anda kelola pengeluaran dengan lebih cermat.

Membuat anggaran secara langsung membuat Anda habiskan banyak waktu pelajari dan mengatur aliran uang Anda, artinya Anda juga mampu membersihkan diri dari hutang karena Anda cenderung bayar tagihan tepat waktu dan sangat tidak butuh beban biaya keterlambatan pinjaman.

Metode paling mudah adalah dengan jadwal dan pembayaran otomatis secara elektronik atau digital. Jika belum memungkinkan lakukan penjadwalan secara manual, intinya agar Anda tidak melewatkan pembayaran karena Anda terprogram disiplin bayar tagihan tepat waktu.

 

3. Siapkan dana darurat


Jika Anda serius ingin selamat dari krisis keuangan maka Anda perlu memiliki dana darurat. Tidak peduli besar kecilnya penghasilan Anda, pastinya Anda harus miliki simpanan untuk digunakan dalam situasi seperti ini. Bayangkan jika keluarga Anda terdampak krisis keuangan, perhatian Anda sekeluarga akan tertuju langsung pada uang yang Anda miliki saat ini. Mau bilang apa kepada keluarga jika Anda tidak memiliki simpanan uang dan tidak mampu membayar sewa tempat tinggal misalnya. Di sinilah pentingnya dana darurat. Saran yang paling umum adalah untuk menyimpan dana setidaknya enam bulan penghasilan Anda untuk lajang, 9 bulan untuk pasangan tanpa anak, dan 12 bulan untuk pasangan dengan anak-anak.

Tetapi di era ini di mana kondisi sulit diprediksi, Anda mungkin perlu menambahkan dua kali lebih besar, jika memungkinkan. Kami di MAMI pun terdiri dari orang-orang seperti Anda dan kami menyadari kesulitan dan batasan dalam jalani strategi, jadi tetaplah kuat dan jalani strategi senyaman yang Anda mampu. Yang terpenting Anda melakukan upaya sadar konsisten meningkatkan dana darurat. Menurut kami hal ini akan mencegah Anda terjebak dalam potensi kesulitan yang lebih besar di mana Anda terpaksa menggunakan kartu kredit atau bahkan mengambil pinjaman dengan bunga yang biasanya lebih tinggi di saat krisis melanda. Jadi jika Anda belum memiliki dana darurat, sekarang saatnya untuk memulai dan secara konsisten membangunnya. Gunakan tools di Manulife iFUNDS Indonesia untuk bantu Anda memperkirakan proses membangun dana darurat.

 

4. Perkuat postur keuangan dan manfaatkan peluang


"If you fail to plan, you plan to fail" kata Benjamin Franklin. Rencana Anda harus solid, perkuat postur keuangan Anda untuk memanfaatkan peluang! Tidak ada yang benar-benar mau menghadapi kenyataan terpaksa habiskan dana darurat. Jika menurut Anda status pekerjaan Anda rentan terpengaruh oleh semacam krisis maka ini waktunya menemukan penghasilan alternatif. Jarang yang bisa menjamin pekerjaan mereka 100% aman. Bahkan dengan posisi pekerjaan pentingpun kadang-kadang harus terkena lay-off.

Jika ada satu hal yang bisa kita pelajari dari pandemi ini adalah meroketnya dagangan-dagangan tertentu seperti kuliner online, sepeda, hand sanitizer dan masker, furniture keperluan WFH dan lain-lain. Untuk sektor tentu kita tidak lupa dengan diuntungkannya sektor kesehatan, e-commerce, food delivery, telekomunikasi dan jasa streaming. Manfaatkan keterampilan yang sudah Anda miliki atau pelajari keterampilan baru, hal-hal inilah yang akan membantu Anda tetap bertahan hadapi krisis.

Di dunia yang tidak sulit diprediksi dan terus berubah, mendiversifikasi pendapatan menjadi penting. Jangan-jangan hobi Anda bisa diuangkan, cari kemungkinan hasilkan uang dari setiap peluang dan cobalah untuk terbuka dan tidak membatasi diri sendiri.

 

5. Berinvestasi


Nah jika Anda berhasil menemukan aliran pendapatan yang stabil, jangan pernah lupakan hal yang satu ini, yaitu berinvestasi. Investasi memungkinkan Anda menghasilkan pendapatan pasif, Anda dapat menghasilkan uang tanpa harus benar-benar bekerja. Ambil sebagian uang penghasilan atau simpanan Anda dan masukkan ke dalam investasi yang menguntungkan secara jangka panjang, jangan terjebak potensi keuntungan tinggi jangka pendek saja atau berinvestasi berdasarkan sentimen saja karena hal tersebut berpotensi menyebabkan kerugian lebih besar.
 

Tahukah Anda? Reksa dana menjadi salah satu saluran investasi di tengah naiknya animo investasi selama pandemi. Sejalan dengan hal itu, di tahun 2020 dana kelolaan Reksa Dana Manulife pun naik tinggi mencapai 66,2%, sementara pertumbuhan industri reksa dana berada di angka 5.8%.

Jika investasi Anda justru terdampak resesi, hindari reaksi spontan yang menyebabkan membuat keputusan emosional terkait Investasi Anda. Cobalah bersabar sedikit dan cari jalan keluar lalui saat-saat suram ini berharap untuk kemajuan, jangan lupa kenyataan jika naik turunnya nilai investasi merupakan bagian dari ritme alami ekonomi. Hubungi penasihat keuangan kepercayaan Anda untuk keputusan atau perubahan besar apa pun terkait Investasi Anda.
 

Anda pasti sadar, tidak mungkin kita mampu menabung untuk dana darurat atau apalagi investasi jika Anda terus-menerus berhutang. Mustahil bertahan selama krisis keuangan dengan beban hutang yang membayangi untuk dilunasi tepat waktu. Jadi pastikan Anda berkomitmen kuat untuk melunasi atau bersihkan sebagian hutang Anda terutama yang berbunga tinggi. Kami paham bagi sebagian orang hampir tidak mungkin untuk hidup tanpa hutang, inilah pentingnya evaluasi terhadap hutang dan disiplin serta komitmen untuk membayar agar bisa lepas dari beban semaksimal mungkin terutama saat dilanda krisis.

Kita makhluk sosial yang tidak dapat menjalani hidup sendirian. Ketika kita bahagia kita ingin berbagi dengan orang lain, berlaku juga saat melalui masa-masa sulit, sangat penting bagi kita memberi tahu teman dan keluarga. Jadi bicarakan dengan seseorang yang Anda percayai, orang tua, pasangan, teman Anda, bahkan seorang ahli atau profesional. Kita tidak pernah tahu di mana dan dalam bentuk apa bantuan datang, jadi penting Anda untuk terus membuka diri. Selalu ingat jika Anda menginginkan nasihat investasi yang valid dan sesuai kebutuhan spesifik Anda, pastikan berbicara dengan ahlinya dengan profesional di bidang investasi seperti halnya yang dilakukan seperlima investor reksa dana Indonesia saat ini mempercayakan investasinya bersama MAMI.