7 Januari, 2020
Reksa Dana: The Power of Rame-Rame
Semua yang dilakukan bareng-bareng memang lebih seru ya nggak? Liburan, ngegosip, parti, atau nongkrong lebih asyik kalo rame-rame. Investasi juga gitu. Banyak potensi yang dalam skala kecil cuma bisa berbuah minim, ketika disatukan sanggup mendatangkan potensi untung nan cantik.
Investasi rame-rame di jaman sekarang juga nggak perlu repot, nggak perlu lagi tuh ngumpulin orang buat ngomongin strateginya, supaya modal investasi bisa berkembang. Atau ngalamin ribetnya narik modal saat lagi dibutuhin. Investasi rame-rame bisa dilakoni dengan gampang: investor cukup invest modalnya, biar manajer investasi yang mengatur strategi supaya modal investor bisa berkembang. Investor juga bisa dengan gampang narik modal investasinya kapan saja kalau dibutuhin, seru kan? Yuk ya, kita bahas:
Modal
Sedari dahulu kala, investasi identik dengan orang-orang berkantong tebal. Nggak heran, kita-kita dengan kantong pas-pasan langsung minder, mimpi buat jadi investor pun tak berani. Karena nyali ciut, cari info pun dirasa nggak berfaedah. Padahal, sekarang ada jenis investasi yang namanya reksa dana!
Di reksa dana, manajer investasi menyatukan modal kecil-kecil dari ribuan investor (minimal Rp10 ribu), menjadi modal yang besar. Dengan senjata modal dalam jumlah raksasa, manajer investasi mampu melampaui jumlah minimum yang disyaratkan untuk membeli beragam instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, serta instrumen pasar uang. Bisa dibilang, investor reksa dana itu ibarat modal angkot, akses jet tempur.
Informasi
Andaikan kita ingin menanam modal dalam suatu usaha, tentunya kita akan mencari sebanyak mungkin info dari A sampai Z. Melakukan analisa, lalu menyimpulkan apakah usaha tersebut mampu mengembangkan modal investasi kita. Sayangnya pemilik usaha raksasa belum tentu akan membuka akses ke semua informasi yang dibutuhkan, apalagi jika modal yang akan diinvestasikan tak cukup signifikan.
Di reksa dana, dengan himpunan modal investasi miliaran hasil patungan para investor, manajer investasi memiliki power untuk membuka gerbang informasi tersebut. Selain mendapatkan akses yang lebih optimal, manajer investasi juga sanggup mengolah beragam info tersebut menjadi strategi yang jitu untuk mengembangkan modal investor.
Tawaran khusus
Dengan kekuatan modal yang besar, reksa dana punya posisi tawar yang lebih baik dan sering kali mendapatkan tawaran-tawaran khusus yang jauh lebih menguntungkan dibanding yang biasa didapatkan investor perorangan.
Misalnya, pada tingkat suku bunga. Di reksa dana, ada deposito. Gunanya adalah untuk menjaga likuiditas reksa dana. Pada saat bank berhadapan dengan deposan individu bermodal sepuluh-dua puluh juta, tentu mereka tak akan repot menawarkan tingkat suku bunga khusus. Tapi jika berhadapan dengan reksa dana dengan jumlah kas milyaran, bank dengan gegap gempita akan menawarkan suku bunga khususnya.
Contoh sederhananya, jika kita beli jeruk dengan jumlah yang banyak, si abang akan dengan senang hati memberi harga khusus bukan. Sama halnya dengan investasi reksa dan, dan inilah yang bukin invest bareng-bareng lebih seru?
Dana darurat = back up plan
Sibuk dengan rutinitas terkadang melupakan persiapan masa pensiun
Rumah tinggal: lebih untung sewa atau beli?
Mana yang lebih untung, menyewa atau membeli rumah? Sebenarnya tak ada pilihan yang mutlak, semua bergantung pada kondisi keuangan, gaya hidup, dan kebutuhan.
Blueprint melunasi utang
Sibuk dengan rutinitas terkadang melupakan persiapan masa pensiun