Katarina Setiawan adalah Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia yang bergabung pada 1 Juli 2013. Ia meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dengan konsentrasi di ilmu keuangan dari Universitas Trisaksi dan gelar MBA dari Indiana University, Bloomington, AS. Katarina memperoleh izin Wakil Manajer Investasi dari Bapepam sejak 30 April 1999.
Katarina telah memiliki pengalaman selama lebih dari 25 tahun di industri keuangan dan pasar modal. Sebelum bergabung dengan MAMI, Katarina bekerja di Maybank Kim Eng Securities sebagai Research Director. Sebelumnya Katarina bekerja sebagai Director di IBAS Consulting, Director di Omni Nusantara dan Supervisor Consultant di Arthur Andersen & Co. (di Jakarta, New York City dan Chicago, Amerika Serikat).
Ezra telah bekerja di Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) selama lebih dari 15 tahun dan memiliki pengalaman di industri selama lebih dari 22 tahun. Mengawali karirnya dengan bekerja sebagai Fund Accountant di Chase Global Funds, Boston, Amerika Serikat, ia kemudian bekerja di Panin Sekuritas, Bank HSBC Indonesia, dan bergabung dengan MAMI untuk pertama kalinya pada Januari 2003. Pada tahun 2007, Ezra memutuskan untuk meninggalkan karirnya sebagai Senior Portfolio Manager di MAMI untuk bekerja di AIA Financial Indonesia sebagai Head of Investment Division. Pada November 2011, Ezra memutuskan untuk kembali bergabung dengan MAMI setelah bekerja di AIA Financial Indonesia selama lebih dari empat tahun.
Keahliannya dalam pengelolaan portofolio investasi pendapatan tetap telah diakui oleh para pelaku di industri. Selain mengawasi pengelolaan investasi pendapatan tetap di MAMI, Ezra juga dipercaya oleh tim investasi Manulife regional untuk mengawasi dan bertanggung jawab atas pengelolaan investasi pendapatan tetap di Asia. Pada periode 2012-2022, di setiap tahunnya, Ezra menerima penghargaan Most Astute Investor in Asian Local Currency Bonds dari The Asset, sebuah perusahaan publikasi finansial yang terkemuka di Asia dan memiliki kantor pusat di Hong Kong. Selain itu, di periode 2012-2016, di setiap tahunnya, Ezra juga menerima penghargaan tahunan Most Astute Investor in Asian G3 Bonds dari The Asset. Pada tahun 2017, ia menerima penghargaan Stars of Excellence dari Manulife Global.
Ezra meraih gelar Master of Business Administration dari Northeastern University, Boston. Ia memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 15 Februari 2005.
Yogie adalah Kepala Divisi Jasa Non Keuangan II di PEFINDO dengan cakupan industri utama meliputi sektor infrastruktur, konstruksi, properti, transportasi, logistik, industri strategis dan pertahanan, ritel, dan otomotif. Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam pemeringkatan kredit, Yogie telah terlibat aktif sebagai analis utama pada berbagai kegiatan pemeringkatan surat utang di Indonesia, termasuk beberapa emiten dengan nilai penerbitan surat utang terbesar. Sebelum bergabung dengan PEFINDO, Yogie bekerja di KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young Indonesia) dan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC Indonesia) sebagai auditor dan konsultan. Yogie meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisaksi. Yogie juga memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2020.
Samuel memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan No.: KEP-85/BL/WMI/2012 tanggal 14 Mei 2012. Ia memulai karirnya di industri keuangan di PT Trimegah Securities sebagai Investment Analyst. Sebelum bergabung dengan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Samuel bekerja di PT BNP Paribas Investment Partners sebagai Equity Portfolio Manager, PT Trimegah Asset Management sebagai Equity Fund Manager, Abacus Capital (S) Pte Ltd - Singapura sebagai Corporate Finance Analyst, dan ANZ Bank – Singapura sebagai Investment Consultant. Samuel meraih gelar Master of Applied Finance dari University of Melbourne. Samuel merupakan pemegang sertifikasi Chartered Financial Analyst (CFA).
Henry Wibowo is currently working in J.P. Morgan as Executive Director, Head of Indonesia Research and Country Strategist. Henry has consistently been ranked in the Institutional Investor (II) poll, most recently as #1 in 2020-2022 for Indonesia in both team and individual capacity, covering Strategy, Internet, Industrials, Healthcare, among others. Henry has over 10 years experience in the Indonesia market, including as Committee Member in LPS (Indonesia Deposit Insurance Corporation). Henry has a Master's Degree in Financial Analysis and a Bachelor of Commerce degree from University of New South Wales (UNSW), Australia.