23 Mei 2022
Faktor keberlanjutan dan ESG (environmental, social, and governance) semakin menjadi perhatian utama banyak investor Asia. Ketika pemerintah dan pembuat kebijakan makin banyak memperkenalkan peraturan baru seputar ESG, perusahaan dan manajer portofolio harus beradaptasi. Namun, pergeseran ini terjadi dengan cepat, sehingga banyak investor yang mengejar ketinggalan. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu investasi ESG dan apa artinya bagi investor.
Investasi ESG secara umum didefinisikan sebagai strategi apa pun yang menggabungkan satu atau lebih faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam keputusan investasi dan kepemilikan aktif. Walaupun definisi tersebut mempunyai banyak bentuk dan memiliki nama yang berbeda-beda, termasuk investasi berkelanjutan dan investasi yang bertanggung jawab secara sosial, semuanya mengasumsikan bahwa kesehatan lingkungan alam, kekuatan infrastruktur sosial di komunitas kita, dan cara perusahaan dikelola, semuanya berperan penting dalam menciptakan nilai. Oleh karena itu, memasukkan analisis risiko ESG dalam penelitian merupakan jalan untuk memahami nilai sebenarnya dari sebuah investasi, memitigasi risiko, dan mengidentifikasi peluang baru.
Mari kita lihat lebih dekat ketiga faktor yang membentuk ESG dan bagaimana dampaknya pada keputusan investasi:
Lingkungan, sosial dan tata kelola: memahami tiga faktor ESG
Lingkungan | Sosial | Tata kelola |
|
|
|
Bergantung pada strategi pilihannya, investasi ESG dapat ditujukan untuk menyelaraskan portofolio dengan serangkaian nilai etika atau nilai pribadi, dan menghasilkan manfaat sosial dan lingkungan yang terukur. Selain itu, investasi berkelanjutan dapat menyuguhkan keuntungan informasi kepada investor yang memungkinkan investor mengevaluasi kelangsungan jangka panjang model bisnis perusahaan jika berhadapan dengan tantangan ESG di masa depan, baik yang berasal dari internal perusahaan (seperti penghentian kerja, insiden polusi, atau kelangkaan air) maupun yang berasal dari luar perusahaan (seperti perubahan peraturan atau perubahan selera investor). Dengan melihat rekam jejak insiden ESG perusahaan, investor dapat menemukan informasi berharga yang dapat mengisyaratkan adanya masalah, termasuk kerentanan dalam strategi perusahaan, struktur tata kelola yang tidak layak, atau pengambilan keputusan yang buruk-yang dapat berdampak pada kinerja saham.
Manfaat paling signifikan dari investasi ESG adalah kemampuannya menyelaraskan nilai dan keyakinan pribadi Anda dengan portofolio keuangan Anda, sehingga Anda merasa terhubung dengan portofolio Anda dalam jangka panjang. Dari sudut pandang keuangan, beberapa studi menunjukkan bahwa portofolio yang mengintegrasikan analisis ESG ke dalam proses pengambilan keputusan investasi telah mengungguli portofolio yang belum melakukannya. Selama satu dekade, sebuah studi menemukan bahwa reksa dana yang mempertimbangkan aspek ESG lebih tahan lama dan lebih baik daripada reksa dana non-ESG. Studi lain menunjukkan bahwa dana ESG tetap tangguh selama periode volatilitas pasar yang tinggi pada pandemi COVID-19. Berinvestasi dengan pola pemikiran ESG juga dapat menempatkan Anda di depan karena regulator semakin menuntut perusahaan untuk melaporkan risiko ESG, sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang sudah melakukan hal tersebut.
Ada juga potensi kelemahan investasi ESG yang perlu dipertimbangkan. Contohnya, investasi berkelanjutan dapat berarti melakukan divestasi dari industri tertentu seperti minyak, jadi jika sektor-sektor tersebut berkinerja buruk, kinerja portofolio dapat menurun. Penting juga untuk memilih strategi dan pendanaan ESG dengan hati-hati, karena popularitas investasi ESG sayangnya disertai dengan greenwashing oleh beberapa perusahaan dan manajer investasi, sehingga analisis mendalam terhadap investasi portofolio sangatlah penting. Hal ini diperkuat lagi dengan sedikitnya standarisasi data ESG (yaitu, penyedia data ESG memiliki metodologi yang sangat berbeda), sehingga membuat perbandingan antara perusahaan dan reksa dana menjadi sangat sulit.
Satu dekade yang lalu, investasi ESG sebagian besar terbatas pada mengesampingkan investasi di perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang dianggap berbahaya bagi masyarakat. Meskipun pendekatan ini masih relevan (lihat "penyaringan negatif" di bawah), manajer portofolio saat ini semakin proaktif, secara langsung terlibat dengan perusahaan-perusahaan dan berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang memberikan dampak positif terbesar. Hal ini bisa lebih dari sekadar memasukkan aspek ESG ke dalam pengambilan keputusan investasi, tetapi juga secara aktif mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka melalui perbaikan berkelanjutan.
Meskipun hampir semua pendekatan ESG bertujuan untuk memberikan keuntungan finansial yang kompetitif melalui pengelolaan risiko ESG dan identifikasi peluang terkait ESG, cara mereka melakukannya dapat sangat berbeda. Beberapa opsi yang paling umum yang tersedia meliputi:
Spektrum luas: Metode umum investasi ESG
Sumber: Manulife Investment Management, April 2022
Meskipun masing-masing opsi ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam komitmennya terhadap prinsip-prinsip ESG, namun semuanya relatif terbuka, dan strategi investasi ESG dapat menggunakan salah satu dari beberapa pendekatan ini.
Investasi ESG telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, dan pengembangannya masih terus berlangsung. Meskipun mungkin sulit untuk mengikuti tren terbaru, penting untuk mengingat tujuan utama investasi ESG-yaitu menyelaraskan portofolio dengan serangkaian nilai penting bagi investor.
IDB: Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik
Baca selengkapnyaIDB: The Fed Indikasikan pemangkasan suku bunga lebih gradual
Baca selengkapnyaIDB: Ekspektasi BI Rate tetap di 6%
Baca selengkapnya