14 September, 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat jatuh setelah rilis data inflasi yang lebih panas dari perkiraan mendorong aksi jual yang terjadi secara menyeluruh di semua sektor; S&P 500 turun 4.32%, Dow Jones turun 3.94%, dan Nasdaq turun 5.16%. Inflasi umum (Aug) berada di atas konsensus pasar, 8.3% YoY lebih tinggi vs estimasi 8.1%, namun angka ini sudah lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 8.5%. Inflasi inti juga lebih tinggi dibandingkan perkiraan 6.3% YoY vs estimasi 6.1%. Kondisi ini memupuskan harapan bank sentral dapat mengerem laju pengetatan kebijakannya dalam beberapa bulan mendatang. Saat ini pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin pada pertemuan Fed di minggu depan. Imbal hasil UST 10 tahun naik menjadi 3.40%.
Asia – Bursa saham Asia melemah menjelang rilis data inflasi AS, MSCI Asia Pacific turun 0.15%. Presiden Xi Jinping berencana untuk melakukan perjalanan ke Asia Tengah yang menjadi perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak pandemi Covid dimulai.
Indonesia – Pasar finansial Indonesia menguat di hari keempat, IHSG naik 0.88% sementara BINDO naik 0.05%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR1.42 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 7.11%.
*Menggunakan data penutupan 12 September 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Pasar global menguat pasca data PCE AS yang suportif
Baca selengkapnyaIWH: The Fed sinyalkan pemangkasan suku bunga lebih gradual
Investment Weekly Highlights
IDB: Data PCE AS melandai lebih baik dari ekspektasi
Baca selengkapnya*Menggunakan data penutupan 12 September 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.