11 Agustus, 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat melambung setelah data menunjukkan inflasi di bulan Juli melambat lebih dari perkiraan; S&P 500 naik 2.13%, Dow Jones naik 1.63%, dan Nasdaq naik 2.89%. Sektor materials, dan consumer discretionary membukukan kenaikan tertinggi. Inflasi AS di bulan Juli melambat menjadi 8.5% – lebih rendah dibandingkan perkiraan 8.7%, dan bulan sebelumnya 9.1% – mencerminkan harga energi yang lebih rendah. Meskipun demikian pejabat The Fed Chicago, dan Minneapolis mengatakan bahwa suku bunga Fed akan terus meningkat di tahun depan guna menjinakkan inflasi yang sangat tinggi. Perhatian pasar beralih pada data inflasi di tingkat produsen yang akan rilis Kamis waktu setempat. Imbal hasil UST 10 tahun naik ke level 2.78%.
Asia – Bursa saham Asia bergerak variatif, namun secara keseluruhan MSCI Asia Pacific naik 0.16% menjelang rilis data inflasi AS. Pasar saham China, dan Hong Kong memimpin pelemahan tertekan rilis data inflasi China yang menjadi level tertinggi dalam dua tahun. Inflasi (Jul) tumbuh 2.7% YoY – lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2.5% – didorong kenaikan harga daging babi yang melonjak 20.2%.
Indonesia – IHSG terkoreksi 0.23%, sementara BINDO menguat 0.21%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR313.78 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 7.09%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 9 Agustus 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik
Baca selengkapnyaIDB: The Fed Indikasikan pemangkasan suku bunga lebih gradual
Baca selengkapnyaIDB: Ekspektasi BI Rate tetap di 6%
Baca selengkapnya*Menggunakan data penutupan tanggal 9 Agustus 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.