10 Oktober, 2022
Global – Pasar saham melemah setelah data ketengakerjaan AS lebih baik dari ekspektasi yang meningkatkan kekhawatiran The Fed akan tetap menaikkan suku bunga agresif. Nonfarm payroll mencatat 263 ribu pekerja baru di September, lebih tinggi dari ekspektasi 255 ribu. Tingkat pengangguran turun dari 3.7% ke 3.5%. Indeks S&P 500 melemah 2.80% dengan sektor teknologi dan consumer discretionary mencatat pelemahan terdalam. Imbal hasil UST 10Y naik dari 3.82% ke 3.88%.
Asia – Pasar saham kawasan Asia melemah merespon komentar dari pejabat The Fed yang mengindikasikan inflasi di AS masih terlalu tinggi. Saham semikonduktor dan komputer di Asia melemah setelah AMD mengindikasikan proyeksi penjualan yang lebih rendah dari ekspektasi di Q3. Selain itu laporan keuangan Samsung Electronics Q3 juga lebih rendah dari ekspektasi pasar. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 1.31%. Data ekonomi yang dirilis adalah Caixin PMI jasa China yang turun dari 55.0 ke 49.3 di September.
Indonesia – Cadangan devisa turun dari USD132.2 miliar menjadi USD130.8 miliar di September karena intervensi BI untuk menjaga stabilitas Rupiah. IHSG melemah 0.70% dengan investor asing mencatat penjualan bersih IDR1.3 triliun. Pasar obligasi ditutup turun 0.02% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y naik dari 7.20% ke 7.24%.
*Menggunakan data penutupan 6 Oktober 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Menantikan rilis data inflasi AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar melemah mencerna ekspektasi perubahan suku bunga AS
Investment Daily Bread
IWH: Kekhawatiran tekanan inflasi AS
Investment Weekly Highlights
*Menggunakan data penutupan 6 Oktober 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.