3 Februari 2025
Pasar saham Amerika Serikat melemah pekan lalu dipengaruhi kekhawatiran DeepSeek, komentar The Fed yang hawkish, dan penantian pengumuman tarif dari pemerintah AS. Pengembangan DeepSeek yang dikabarkan lebih murah dibanding model AI perusahaan teknologi barat menjadi sentimen negatif bagi sektor teknologi. Biaya pengembangan yang lebih efisien berpotensi mengurangi kebutuhan investasi besar terhadap piranti keras penyokong kebutuhan AI. Sementara itu rapat FOMC The Fed mempertahankan suku bunga di 4.25%-4.50% sesuai ekspektasi pasar. Namun komentar dari Ketua Powell mengindikasikan pandangan bahwa inflasi tetap persisten yang mengecewakan pasar. Di akhir pekan, pemerintah AS mengumumkan 25% tarif terhadap Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10% tarif terhadap China. Kanada merespons dengan tarif balasan 25% terhadap impor dari AS senilai USD155 miliar, sementara Meksiko dan China menyatakan akan mempersiapkan tarif balasan. Di sisi lain, data konsumsi AS yang kuat menjadi faktor positif yang mendukung sentimen pasar, di mana konsumsi tumbuh 4.2% di 4Q-24, pertumbuhan tertinggi sejak 2021. Indeks S&P 500 ditutup turun 1.0% pekan lalu, sementara imbal hasil UST 10Y turun 8bps ke 4.54%.
Perdagangan di pasar Asia relatif sepi pekan lalu karena banyak pasar yang libur merayakan Imlek, termasuk pasar China, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup positif 0.66% terutama didukung oleh penguatan pasar Australia, merespons positif data inflasi domestik yang melandai dan membuka ruang pemangkasan suku bunga. Sementara itu bank sentral Jepang (BoJ) menaikkan suku bunga acuan 25bps menjadi 0.5% sesuai dengan ekspektasi pasar. Proyeksi dari BoJ mengindikasikan optimisme terhadap target inflasi 2% yang dipandang sebagai ruang untuk potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Hari perdagangan pasar domestik lebih pendek pekan lalu karena pasar libur di Senin - Rabu merayakan Imlek. Pasar domestik bergerak variatif pekan lalu, di mana indeks saham IDX80 melemah 1.32%, di tengah pelemahan pasar global dan komentar dari The Fed yang hawkish. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR101 miliar di pasar saham pekan lalu. Sementara itu indeks obligasi BINDO ditutup +0.16%, dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 7.05% ke 6.99% seiring dengan turunnya imbal hasil US Treasury. Nilai tukar Rupiah melemah -0.79% ke 16,300 per USD dipengaruhi oleh penguatan USD pasca komentar hawkish dari The Fed.
IDB: Trump menunda tarif terhadap Meksiko dan Kanada
Investment Daily Bread
IDB: AS mengumumkan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China
Investment Daily Bread
IDB: Pertumbuhan ekonomi AS tetap kuat
Investment Daily Bread