9 Januari 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif namun berhasil ditutup positif merespons komentar dovish dari pejabat Fed Christopher Waller. Waller melihat masih ada potensi pemangkasan suku bunga lanjutan dan dampak dari potensi kebijakan tarif Trump diperkirakan tidak signifikan. Di sisi lain risalah rapat FOMC Desember mengindikasikan pejabat The Fed lebih memilih untuk menurunkan suku bunga secara gradual menantikan perkembangan kebijakan AS di bawah pemerintahan Trump. Indeks S&P 500 ditutup naik 0.16% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.68% ke 4.69%. Data ekonomi yang dirilis adalah ADP employment change yang turun ke level 122 ribu di Desember, lebih rendah dari ekspektasi 140 ribu.
Asia
Pasar saham kawasan Asia melemah merespons kekhwatiran The Fed dapat memangkas suku bunga lebih gradual karena data ekonomi AS di sektor jasa dan tenaga kerja yang masih kuat. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.68% dengan sektor teknologi menjadi pemberat kinerja indeks. Mayoritas pasar di Asia mencatat pelemahan, dengan pasar Taiwan salah satu yang melemah terdalam (-1.0%). Sementara itu pasar Korea Selatan berhasil ditutup positif (+1.2%) didukung oleh kinerja positif saham Samsung merespons komentar positif CEO Nvidia terhadap potensi Samsung.
Indonesia
Pasar domestik mencatat kinerja negatif, dengan indeks IDX80 turun 0.26% dan indeks obligasi BINDO turun 0.11%. Sektor material mencatat pelemahan terdalam di pasar saham, sementara sektor energi mencatat kinerja terbaik. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR353 miliar di pasar saham. Imbal hasil SBN 10Y naik dari 7.13% ke 7.17%. Sementara itu cadangan devisa meningkat ke USD155.7 miliar di Desember yang merupakan level rekor tertinggi.
9 Januari 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif namun berhasil ditutup positif merespons komentar dovish dari pejabat Fed Christopher Waller. Waller melihat masih ada potensi pemangkasan suku bunga lanjutan dan dampak dari potensi kebijakan tarif Trump diperkirakan tidak signifikan. Di sisi lain risalah rapat FOMC Desember mengindikasikan pejabat The Fed lebih memilih untuk menurunkan suku bunga secara gradual menantikan perkembangan kebijakan AS di bawah pemerintahan Trump. Indeks S&P 500 ditutup naik 0.16% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.68% ke 4.69%. Data ekonomi yang dirilis adalah ADP employment change yang turun ke level 122 ribu di Desember, lebih rendah dari ekspektasi 140 ribu.
Asia
Pasar saham kawasan Asia melemah merespons kekhwatiran The Fed dapat memangkas suku bunga lebih gradual karena data ekonomi AS di sektor jasa dan tenaga kerja yang masih kuat. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.68% dengan sektor teknologi menjadi pemberat kinerja indeks. Mayoritas pasar di Asia mencatat pelemahan, dengan pasar Taiwan salah satu yang melemah terdalam (-1.0%). Sementara itu pasar Korea Selatan berhasil ditutup positif (+1.2%) didukung oleh kinerja positif saham Samsung merespons komentar positif CEO Nvidia terhadap potensi Samsung.
Indonesia
Pasar domestik mencatat kinerja negatif, dengan indeks IDX80 turun 0.26% dan indeks obligasi BINDO turun 0.11%. Sektor material mencatat pelemahan terdalam di pasar saham, sementara sektor energi mencatat kinerja terbaik. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR353 miliar di pasar saham. Imbal hasil SBN 10Y naik dari 7.13% ke 7.17%. Sementara itu cadangan devisa meningkat ke USD155.7 miliar di Desember yang merupakan level rekor tertinggi.
Monthly market review Desember 2024
Baca selengkapnyaSeeking Alpha Januari 2025: Penurunan suku bunga: Lebih hati-hati, tidak berarti berhenti
Seeking Alpha
IDB: Sentimen pasar tertekan data ekonomi AS yang kuat
Investment Daily Bread