Skip to main content
Back

Pasar global fluktuatif mencerna hasil rapat FOMC

21 Maret 2025


Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif dengan indeks S&P 500 ditutup turun -0.22% dan indeks Nasdaq -0.33%. Pasar masih mencerna hasil rapat FOMC The Fed terkini, terutama terkait komentar Fed Chair Powell bahwa dampak kebijakan tarif terhadap inflasi bersifat 'sementara'. Sementara itu data klaim pengangguran sesuai dengan ekspektasi pasar di 223 ribu. Imbal hasil UST 10Y relatif stabil di kisaran 4.23%.   

Asia
Pasar saham kawasan Asia ditutup positif, dengan indeks MSCI Asia Pacific naik +0.18%. Penguatan pasar didukung oleh pasar Taiwan, Korea Selatan, dan Australia yang menguat setelah The Fed mengindikasikan masih ada potensi penurunan suku bunga 50bps tahun ini. Sementara itu pasar saham China dan Hong Kong melemah dipengaruhi oleh aksi ambil untung di tengah katalis pasar yang minim setelah terus menguat sejak awal tahun. Inflasi Jepang naik ke 3.7% YoY di Februari, melebihi ekspektasi 3.5% yang mendorong ekspektasi BoJ akan melanjutkan kenaikan suku bunga.  

Indonesia

Pasar saham domestik bergerak variatif, dengan indeks IDX80 turun -0.09% namun IHSG berhasil naik +1.11%. Sektor teknologi mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor finansial melemah terdalam. Investor asing masih melanjutkan penjualan, mencatat penjualan bersih IDR499 miliar di pasar saham. Pasar obligasi mencatat kinerja negatif, dengan indeks BINDO -0.14%. Imbal hasil SBN 10Y naik dari 7.09% ke 7.11%.




Unduh Dokumen

21 Maret 2025


Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif dengan indeks S&P 500 ditutup turun -0.22% dan indeks Nasdaq -0.33%. Pasar masih mencerna hasil rapat FOMC The Fed terkini, terutama terkait komentar Fed Chair Powell bahwa dampak kebijakan tarif terhadap inflasi bersifat 'sementara'. Sementara itu data klaim pengangguran sesuai dengan ekspektasi pasar di 223 ribu. Imbal hasil UST 10Y relatif stabil di kisaran 4.23%.   

Asia
Pasar saham kawasan Asia ditutup positif, dengan indeks MSCI Asia Pacific naik +0.18%. Penguatan pasar didukung oleh pasar Taiwan, Korea Selatan, dan Australia yang menguat setelah The Fed mengindikasikan masih ada potensi penurunan suku bunga 50bps tahun ini. Sementara itu pasar saham China dan Hong Kong melemah dipengaruhi oleh aksi ambil untung di tengah katalis pasar yang minim setelah terus menguat sejak awal tahun. Inflasi Jepang naik ke 3.7% YoY di Februari, melebihi ekspektasi 3.5% yang mendorong ekspektasi BoJ akan melanjutkan kenaikan suku bunga.  

Indonesia

Pasar saham domestik bergerak variatif, dengan indeks IDX80 turun -0.09% namun IHSG berhasil naik +1.11%. Sektor teknologi mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor finansial melemah terdalam. Investor asing masih melanjutkan penjualan, mencatat penjualan bersih IDR499 miliar di pasar saham. Pasar obligasi mencatat kinerja negatif, dengan indeks BINDO -0.14%. Imbal hasil SBN 10Y naik dari 7.09% ke 7.11%.




Unduh Dokumen

  • IDB: The Fed merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: IHSG sempat turun ke level terendah sejak pandemi

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • Investment Note: Penurunan mendalam pasar saham Indonesia 18 Maret 2025

    Investment Note

    Baca selengkapnya
Lihat semua
Informasi libur

Menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka & Idulfitri 1446 H, kantor kami tidak beroperasi pada 28 Maret s.d. 7 April 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more
Informasi libur

Menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka & Idulfitri 1446 H, kantor kami tidak beroperasi pada 28 Maret s.d. 7 April 2025. Selengkapnya

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more