1 Desember 2022
Global – Pasar saham Amerika Serikat menguat setelah Fed Chair Jerome Powell mengindikasikan besaran kenaikan suku bunga yang lebih moderat di Desember. Pernyataan ini mendukung ekspektasi pasar bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunga 50bps di Desember, turun dari 75bps di November. Walau demikian Powell juga mengindikasikan kebijakan suku bunga restriktif tetap diperlukan untuk memastikan inflasi turun ke level yang ditargetkan. Indeks S&P 500 menguat 3.09% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 3.74% ke 3.60%. Data ekonomi yang dirilis adalah JOLTS jobs opening yang turun dari 10.7 juta menjadi 10.3 juta di Oktober yang mengindikasikan sektor tenaga kerja mengalami moderasi.
Asia – Pejabat pemerintah China mengatakan penganan Covid China memasuki babak baru karena semakin banyak masyarakat yang divaksinasi dan melemahnya varian Covid Omicron. Pernyataan ini dipandang sebagai sinyal kebijakan Covid China akan mulai direlaksasi. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup menguat 0.79%. Data ekonomi yang dirilis adalah PMI manufaktur China yang turun ke 48.0 di November dari sebelumnya 49.2. PMI non-manufaktur juga turun dari 48.7 menjadi 46.7.
Indonesia – IHSG menguat 0.99% dengan investor asing mencatat pembelian bersih IDR802 miliar. Sektor finansial mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor teknologi melemah terdalam. Pasar obligasi juga menguat 0.16% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 6.97% ke 6.93%. Data ekonomi yang dirilis adalah PMI manufaktur November yang turun dari 51.8 menjadi 50.3.
*Menggunakan data penutupan 29 November 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik
Baca selengkapnyaIDB: The Fed Indikasikan pemangkasan suku bunga lebih gradual
Baca selengkapnyaIDB: Ekspektasi BI Rate tetap di 6%
Baca selengkapnya*Menggunakan data penutupan 29 November 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.