Skip to main content
Back

Pasar global variatif di tengah negosiasi tarif

21 April 2025


Pasar saham Amerika Serikat melemah pekan lalu dipengaruhi oleh kemungkinan tarif tambahan dan ekspektasi kebijakan suku bunga The Fed yang berhati-hati. Pasar dibuka positif di awal pekan lalu merespons positif penangguhan tarif terhadap produk elektronik termasuk smartphone dan komputer. Namun Presiden Trump menekankan bahwa penangguhan tersebut bersifat sementara dan tarif akan tetap dikenakan ke depannya. Selain itu pemerintah AS dikabarkan memulai investigasi di terhadap impor mineral strategis semikonduktor, dan farmasi, membuka potensi tarif baru pada sektor tersebut. Pasar juga dipengaruhi oleh kabar restriksi ekspor chip ke China yang menekan saham chip AI seperti Nvidia dan AMD. Sementara itu Fed Chair Jerome Powell mengatakan skala kenaikan tarif yang diterapkan pemerintah AS melebihi ekspektasi dan dapat menyebabkan tekanan ekonomi dan meningkatnya inflasi. Namun Powell juga mengindikasikan The Fed tidak terburu-buru memangkas suku bunga dan menekankan pentingnya menjaga ekspektasi inflasi. Indeks S&P 500 ditutup -1,5% pekan lalu dan indeks Nasdaq -2,6%. Imbal hasil UST 10Y turun dari 4,49% ke 4,32% di tengah ketidakpastian pasar global yang tinggi.

Pasar saham kawasan Asia mencatat kinerja positif pekan lalu dengan indeks MSCI Asia Pacific +3,4%. Penguatan indeks terutama didukung oleh pasar Jepang (indeks Topix +3,7%) merespons kabar bahwa negosiasi tarif AS - Jepang berjalan positif. Gubernur bank sentral Jepang menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati karena ketidakpastian kebijakan tarif. Komentar ini dipandang pasar sebagai sinyal kenaikan suku bunga lanjutan BoJ dapat ditunda. Selain itu penangguhan tarif AS di sektor barang elektronik konsumer juga menjadi faktor yang mengangkat sentimen di pasar Asia. Pertumbuhan ekonomi China di 1Q-2025 lebih baik dari ekspektasi pasar di level 5,4% YoY, melebihi ekspektasi 5,2%, dan stabil dari level pertumbuhan kuartal sebelumnya. Penjualan ritel tumbuh lebih baik di 5,9% YoY, dan industrial production juga tumbuh 7,7% YoY melebihi ekspektasi.

Pasar domestik mencatat kinerja positif di tengah sentimen pasar regional yang membaik. Indeks IDX80 ditutup +3,29% pekan lalu dan IHSG +2,81%. Sektor material mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor finansial menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR13,6 triliun, dipengaruhi oleh transaksi crossing EXCL senilai IDR9,8 triliun. Indeks obligasi BINDO juga ditutup positif +0,54%. Imbal hasil SBN 10Y turun dari 7,07% ke 6,95%. Imbal hasil rata-rata dalam lelang SRBI tenor 12-bulan di level 6,63%, turun dari 6,73% di pekan sebelumnya. Cadangan devisa naik ke rekor tertinggi di USD157,1 miliar di Maret didukung oleh pendapatan pajak dan penarikan utang luar negeri. Kondisi ini memperkuat posisi BI untuk mendukung stabilitas Rupiah di tengah volatilitas pasar global. Pemerintah mengeluarkan kebijakan royalti minerba baru yang mempengaruhi di berbagai komoditas termasuk di nikel, tembaga, mineral logam, gambut, aspal, emas, dan batubara.

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more