30 Oktober 2024
Global
Pasar saham Amerika mencatat kinerja positif, dengan indeks S&P 500 ditutup naik 0.16%. Pasar menantikan rilis earnings emiten besar AS pekan ini. Alphabet melaporkan earnings yang lebih baik dari ekspektasi setelah pasar tutup, didukung dari lini usaha cloud computing. Kinerja indeks didukung sektor komunikasi dan IT, sementara sektor utility dan energi melemah terdalam. Harga minyak Brent masih melemah setelah retaliasi Iran tidak menyerang fasilitas produksi minyak. Harga minyak Brent turun 0.42% ke level USD71.12 per barel. Sementara itu imbal hasil UST 10Y turun dari 4.28% ke 4.25%.
Asia
Di kawasan Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 0.15%. Sektor finansial mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor IT melemah terdalam. Uni Eropa memutuskan untuk menaikkan tarif impor untuk kendaraan listrik (EV) dari China. Sementara itu pemerintah China mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penjualan EV, dengan rencana meningkatkan pembelian EV untuk armada instansi pemerintah.
Indonesia
Pasar domestik kembali melemah, dengan indeks IDX80 turun 0.30% dan indeks obligasi BINDO turun 0.23%. Sektor energi mencatat pelemahan terdalam di pasar saham, sementara sektor infrastruktur menguat tertinggi. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR511 miliar di pasar saham. Di pasar obligasi, imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.82% ke 6.86% di tengah naiknya imbal hasil UST. Penawaran dalam lelang SUN relatif lemah, dengan total penawaran masuk IDR29.6 triliun, lebih rendah dari penawaran di lelang sebelumnya yang mencapai IDR44 triliun. Nilai tukar Rupiah juga tertekan, -0.22% ke level 15,760/USD.
30 Oktober 2024
Global
Pasar saham Amerika mencatat kinerja positif, dengan indeks S&P 500 ditutup naik 0.16%. Pasar menantikan rilis earnings emiten besar AS pekan ini. Alphabet melaporkan earnings yang lebih baik dari ekspektasi setelah pasar tutup, didukung dari lini usaha cloud computing. Kinerja indeks didukung sektor komunikasi dan IT, sementara sektor utility dan energi melemah terdalam. Harga minyak Brent masih melemah setelah retaliasi Iran tidak menyerang fasilitas produksi minyak. Harga minyak Brent turun 0.42% ke level USD71.12 per barel. Sementara itu imbal hasil UST 10Y turun dari 4.28% ke 4.25%.
Asia
Di kawasan Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 0.15%. Sektor finansial mencatat penguatan tertinggi, sementara sektor IT melemah terdalam. Uni Eropa memutuskan untuk menaikkan tarif impor untuk kendaraan listrik (EV) dari China. Sementara itu pemerintah China mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penjualan EV, dengan rencana meningkatkan pembelian EV untuk armada instansi pemerintah.
Indonesia
Pasar domestik kembali melemah, dengan indeks IDX80 turun 0.30% dan indeks obligasi BINDO turun 0.23%. Sektor energi mencatat pelemahan terdalam di pasar saham, sementara sektor infrastruktur menguat tertinggi. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR511 miliar di pasar saham. Di pasar obligasi, imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.82% ke 6.86% di tengah naiknya imbal hasil UST. Penawaran dalam lelang SUN relatif lemah, dengan total penawaran masuk IDR29.6 triliun, lebih rendah dari penawaran di lelang sebelumnya yang mencapai IDR44 triliun. Nilai tukar Rupiah juga tertekan, -0.22% ke level 15,760/USD.
IDB: Laporan earnings emiten teknologi besar AS mengecewakan
Investment Daily Bread
IDB: Ekonomi AS resilien di 3Q-2024
Investment Daily Bread
IDB: Pelemahan Rupiah dan melonjaknya yield UST menekan pasar domestik
Investment Daily Bread