25 Maret, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat ditutup turun, mengakhiri pekan yang positif setelah The Fed mengindikasikan potensi pemangkasan suku bunga tetap dapat terjadi tahun ini. Indeks S&P 500 turun 0.14% dengan sektor real estate, consumer discretionary, dan financials mencatat pelemahan terdalam. Walau demikian, indeks S&P 500 mencatat penguatan mingguan 2.29%, tertinggi di 2024. Sementara itu imbal hasil UST 10Y juga turun dari 4.26% ke 4.19%.
Asia
Indeks kawasan Asia, MSCI Asia Pacific melemah 0.38% dengan saham teknologi China menjadi pemberat kinerja indeks. Pasar dibayangi oleh beberapa laporan keuangan emiten China yang mengecewakan seperti dari Li Auto, Ping An Insurance, dan Longfor Group. Selain itu pasar juga dibayangi oleh menguatnya USD, setelah pemangkasan suku bunga dari bank sentral Swiss memicu kekhawatiran bank sentral negara kawasan maju lain juga dapat memangkas suku bunga lebih cepat dari The Fed yang dapat memperkuat USD. Indeks USD (DXY) menguat 0.96% pekan lalu. Sementara itu pasar saham India, Taiwan, dan Jepang menguat, menopang kinerja indeks Asia.
Indonesia
Pasar Indonesia ditutup positif dengan indeks saham IDX80 menguat 0.23% dan indeks obligasi BINDO naik 0.01%. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR372 miliar di pasar saham, melanjutkan tren pembelian investor asing di pasar saham Indonesia. Sepanjang 2024, investor asing mencatat pembelian bersih USD1.8 miliar di pasar saham. Sementara itu imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.62% ke 6.65%.
25 Maret, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat ditutup turun, mengakhiri pekan yang positif setelah The Fed mengindikasikan potensi pemangkasan suku bunga tetap dapat terjadi tahun ini. Indeks S&P 500 turun 0.14% dengan sektor real estate, consumer discretionary, dan financials mencatat pelemahan terdalam. Walau demikian, indeks S&P 500 mencatat penguatan mingguan 2.29%, tertinggi di 2024. Sementara itu imbal hasil UST 10Y juga turun dari 4.26% ke 4.19%.
Asia
Indeks kawasan Asia, MSCI Asia Pacific melemah 0.38% dengan saham teknologi China menjadi pemberat kinerja indeks. Pasar dibayangi oleh beberapa laporan keuangan emiten China yang mengecewakan seperti dari Li Auto, Ping An Insurance, dan Longfor Group. Selain itu pasar juga dibayangi oleh menguatnya USD, setelah pemangkasan suku bunga dari bank sentral Swiss memicu kekhawatiran bank sentral negara kawasan maju lain juga dapat memangkas suku bunga lebih cepat dari The Fed yang dapat memperkuat USD. Indeks USD (DXY) menguat 0.96% pekan lalu. Sementara itu pasar saham India, Taiwan, dan Jepang menguat, menopang kinerja indeks Asia.
Indonesia
Pasar Indonesia ditutup positif dengan indeks saham IDX80 menguat 0.23% dan indeks obligasi BINDO naik 0.01%. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR372 miliar di pasar saham, melanjutkan tren pembelian investor asing di pasar saham Indonesia. Sepanjang 2024, investor asing mencatat pembelian bersih USD1.8 miliar di pasar saham. Sementara itu imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.62% ke 6.65%.
IDB: Inflasi di bawah ekspektasi pasar
Investment Daily Bread
IDB: Eskalasi tensi tarif AS dan Kanada
Investment Daily Bread
Monthly Market Review Februari 2025
Monthly Market Review