17 Februari 2025
Pasar saham Amerika Serikat mencatat kinerja positif pekan lalu, setelah pasar mencerna bahwa implementasi tarif resiprokal AS masih akan membutuhkan waktu karena akan melalui proses riset dahulu. Indeks S&P 500 ditutup +1.47% pekan lalu dengan sektor teknologi menjadi kontributor utama kinerja indeks. Kinerja pasar mengesampingkan rilis data ekonomi AS yang negatif pekan lalu, di mana inflasi lebih tinggi dari ekspektasi (3.0% YoY Januari vs. 2.9% YoY Desember), dan penjualan ritel yang melemah. Selain itu, Ketua The Fed Powell juga menegaskan bahwa The Fed tidak terburu-buru memangkas suku bunga karena sektor tenaga kerja AS yang sehat dan inflasi persisten. Imbal hasil UST 10Y bergerak fluktuatif merespons data inflasi yang tinggi, namun berhasil ditutup turun dari 4.49% ke 4.47%.
Pasar saham kawasan Asia mencatat kinerja positif pekan lalu, dengan indeks MSCI Asia Pacific ditutup +1.26%. Penguatan terutama didukung oleh pasar Hong Kong yang mencatat penguatan tertinggi (indeks HSI +7.0%) didukung oleh tarif AS terhadap China yang lebih lunak dari ekspektasi, serta optimisme pasar terhadap sektor teknologi domestik China. Sentimen pasar didorong oleh kemajuan pengembangan AI China yang tercermin dari DeepSeek, dan juga oleh kabar Apple akan bekerja sama dengan Alibaba untuk mengembangkan AI bagi iPhone di China. Selain itu pasar juga merespons positif data inflasi China yang naik ke 0.5% YoY, melebihi ekspektasi. Mayoritas pasar Asia lain juga mencatat penguatan, dengan indeks Kospi Korea Selatan +2.7% dan indeks Topix Jepang +0.8%.
Pasar saham domestik mencatat kinerja negatif, di mana indeks IDX80 -1.09% dan IHSG -1.54%. Sektor energi dan infrastruktur melemah terdalam, sementara sektor teknologi mencatat kinerja terbaik. Investor asing kembali mencatat penjualan bersih IDR2.4 triliun di pasar saham domestik. Di sisi lain, indeks obligasi BINDO +0.38% pekan lalu, dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.87% ke 6.77%. Penurunan imbal hasil seiring dengan imbal hasil SRBI yang kembali turun, di mana pada lelang pekan lalu imbal hasil rerata tertimbang untuk tenor 12-bulan turun ke 6.46% dari pekan sebelumnya 6.56%. Penawaran yang masuk dalam lelang SRBI menurun menjadi IDR41.29 triliun dibanding pekan sebelumnya di IDR49.87 triliun. Sementara itu Presiden Prabowo mengumumkan Danantara akan mulai beroperasi bulan ini, dengan dana awal USD20 miliar. Pekan ini pasar menantikan rapat BI, di mana konsensus Bloomberg memperkirakan BI Rate tetap di 5.75%.
IDB: Defisit transaksi berjalan menurun di Q4
Investment Daily Bread
IDB: BI mempertahankan suku bunga sesuai ekspektasi
Investment Daily Bread
IDB: Pasar menantikan keputusan BI Rate
Investment Daily Bread