20 Desember 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat kembali mencatat kinerja negatif, dengan indeks S&P 500 turun 0.09% setelah The Fed mengindikasikan outlook pemangkasan suku bunga yang lebih gradual. Sektor real estate, material, dan energi menjadi pemberat kinerja indeks. Rilis data ekonomi AS terkini mengafirmasi pandangan The Fed bahwa ekonomi AS dan tekanan inflasi masih kuat. Pertumbuhan PDB AS 3Q-24 direvisi naik dari 2.8% menjadi 3.1%, didukung oleh personal consumption yang direvisi naik dari 3.5% menjadi 3.7%. Penjualan rumah juga lebih baik dari ekspektasi, dengan existing home sales tumbuh 4.8% MoM, naik dari 3.4% di bulan sebelumnya. Imbal hasil UST kembali naik dari 4.51% ke 4.56%.
Asia
Pasar saham Asia tertekan merespons postur hawkish dari The Fed. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 1.82% dengan sektor IT dan material menjadi pemberat kinerja indeks. Hampir seluruh pasar mencatat kinerja negatif, dengan pasar Korea Selatan dan Australia salah satu yang melemah terdalam, masing-masing turun 1.95% dan 1.70%. Hanya pasar China yang berhasil ditutup positif, dengan indeks CSI 300 +0.09% didukung ekspektasi kebijakan pemerintah akan lebih akomodatif di 2025. Bank sentral China mempertahankan loan prime rate 1Y dan 5Y masing-masing di 3.1% dan 3.6% sesuai dengan ekspektasi. Bank sentral Jepang juga mempertahankan suku bunga di 0.25% sesuai ekspektasi.
Indonesia
Pasar domestik melemah di tengah pelemahan pasar global, dengan indeks saham IDX80 turun 2.02% dan indeks obligasi BINDO turun 0.10%. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR944 miliar di pasar saham, sementara imbal hasil SBN 10Y naik ke 7.08%. Nilai tukar Rupiah melemah 1.24% ke 16,290 di tengah tekanan jual asing dan penguatan USD. Pemerintah dikabarkan menyetujui proposal investasi Apple senilai USD1 miliar untuk memenuhi persyaratan TKDN, yang termasuk untuk membuat pabrik di Batam dan Bandung.
20 Desember 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat kembali mencatat kinerja negatif, dengan indeks S&P 500 turun 0.09% setelah The Fed mengindikasikan outlook pemangkasan suku bunga yang lebih gradual. Sektor real estate, material, dan energi menjadi pemberat kinerja indeks. Rilis data ekonomi AS terkini mengafirmasi pandangan The Fed bahwa ekonomi AS dan tekanan inflasi masih kuat. Pertumbuhan PDB AS 3Q-24 direvisi naik dari 2.8% menjadi 3.1%, didukung oleh personal consumption yang direvisi naik dari 3.5% menjadi 3.7%. Penjualan rumah juga lebih baik dari ekspektasi, dengan existing home sales tumbuh 4.8% MoM, naik dari 3.4% di bulan sebelumnya. Imbal hasil UST kembali naik dari 4.51% ke 4.56%.
Asia
Pasar saham Asia tertekan merespons postur hawkish dari The Fed. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 1.82% dengan sektor IT dan material menjadi pemberat kinerja indeks. Hampir seluruh pasar mencatat kinerja negatif, dengan pasar Korea Selatan dan Australia salah satu yang melemah terdalam, masing-masing turun 1.95% dan 1.70%. Hanya pasar China yang berhasil ditutup positif, dengan indeks CSI 300 +0.09% didukung ekspektasi kebijakan pemerintah akan lebih akomodatif di 2025. Bank sentral China mempertahankan loan prime rate 1Y dan 5Y masing-masing di 3.1% dan 3.6% sesuai dengan ekspektasi. Bank sentral Jepang juga mempertahankan suku bunga di 0.25% sesuai ekspektasi.
Indonesia
Pasar domestik melemah di tengah pelemahan pasar global, dengan indeks saham IDX80 turun 2.02% dan indeks obligasi BINDO turun 0.10%. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR944 miliar di pasar saham, sementara imbal hasil SBN 10Y naik ke 7.08%. Nilai tukar Rupiah melemah 1.24% ke 16,290 di tengah tekanan jual asing dan penguatan USD. Pemerintah dikabarkan menyetujui proposal investasi Apple senilai USD1 miliar untuk memenuhi persyaratan TKDN, yang termasuk untuk membuat pabrik di Batam dan Bandung.
IDB: The Fed Indikasikan pemangkasan suku bunga lebih gradual
Baca selengkapnyaIDB: Ekspektasi BI Rate tetap di 6%
Baca selengkapnyaIDB: Pemerintah resmi naikkan PPN 12%
Baca selengkapnya