Skip to main content
Back

Pasar melemah mencerna ekspektasi perubahan suku bunga AS

14 Januari 2025


Global
Setelah mencerna data ketenagakerjaan Jumat lalu, mengawali pekan ini pasar saham AS ditutup variatif, DJIA +0.86%, S&P500 +0.16%, sementara indeks teknologi Nasdaq -0.38% setelah Apple mengumumkan penjualan global di Q4-2024 mengalami penurunan. Imbal hasil UST naik 2bps ke 4.78%. Berita terbaru, calon menteri keuangan, ketua dewan ekonomi nasional, dan penasihat ekonomi Donald Trump diberitakan sedang merumuskan dan bersama-sama membujuk Trump untuk merevisi implementasi (kenaikan gradual 2 - 5% per bulan alih-alih langsung naik dua digit seperti yang dinyatakan sebelumnya), untuk menghindari kenaikan tajam inflasi domestik.   

Asia
Pasar Asia Pasifik kemarin melemah seiring rilis data ketenagakerjaan AS yang kuat hari Jumat kemarin membuat ekspektasi frekuensi pemangkasan FFR tahun ini kembali berkurang. MSCI Asia Pasifik -1.21%. P Sementara itu data perdagangan China mencatat lonjakan tajam baik ekspor maupun impor. Ekspor Desember naik 10.7% YoY, memanfaatkan sisa waktu sebelum Trump mengubah tarif. Di lain pihak, impor juga melonjak 1.0% YoY – setelah dua bulan sebelumnya terkontraksi – mengantisipasi stimulus ekonomi yang berpotensi meningkatkan permintaan barang dan jasa. Total trade surplus 2024 mencapai USD 992 miliar. Bank sentral China kemarin menegaskan kembali fokusnya untuk menopang konsumsi tahun ini, melalui kenaikan pendapatan, subsidi, dan jaminan sosial. 

Indonesia

Baik IHSG maupun IDX80 melemah lebih dari 1% sejalan dengan pasar Asia Pasifik, juga dengan pemicu yang sama yaitu kekhawatiran berkurangnya pemangkasan FFR. Sektor industri dan keuangan menjadi penekan utama penurunan. Investor asing mencatatkan penjualan bersih IDR383 miliar. Imbal hasil SBN10Y kembali naik ke 7.27%. Seiring nilai tukar Rupiah yang semakin tertekan, kemarin BI menegaskan kembali upaya stabilisasi yang terus dilakukan melalui intervensi di pasar spot, DNDF, dan pasar obligasi.

 



Unduh Dokumen

14 Januari 2025


Global
Setelah mencerna data ketenagakerjaan Jumat lalu, mengawali pekan ini pasar saham AS ditutup variatif, DJIA +0.86%, S&P500 +0.16%, sementara indeks teknologi Nasdaq -0.38% setelah Apple mengumumkan penjualan global di Q4-2024 mengalami penurunan. Imbal hasil UST naik 2bps ke 4.78%. Berita terbaru, calon menteri keuangan, ketua dewan ekonomi nasional, dan penasihat ekonomi Donald Trump diberitakan sedang merumuskan dan bersama-sama membujuk Trump untuk merevisi implementasi tarif (kenaikan gradual 2 - 5% per bulan alih-alih langsung naik dua digit seperti yang dinyatakan sebelumnya), untuk menghindari kenaikan tajam inflasi domestik.   

Asia
Pasar Asia Pasifik kemarin melemah seiring rilis data ketenagakerjaan AS yang kuat hari Jumat kemarin membuat ekspektasi frekuensi pemangkasan FFR tahun ini kembali berkurang. MSCI Asia Pasifik -1.21%. P Sementara itu data perdagangan China mencatat lonjakan tajam baik ekspor maupun impor. Ekspor Desember naik 10.7% YoY, memanfaatkan sisa waktu sebelum Trump mengubah tarif. Di lain pihak, impor juga melonjak 1.0% YoY – setelah dua bulan sebelumnya terkontraksi – mengantisipasi stimulus ekonomi yang berpotensi meningkatkan permintaan barang dan jasa. Total trade surplus 2024 mencapai USD 992 miliar. Bank sentral China kemarin menegaskan kembali fokusnya untuk menopang konsumsi tahun ini, melalui kenaikan pendapatan, subsidi, dan jaminan sosial. 

Indonesia

Baik IHSG maupun IDX80 melemah lebih dari 1% sejalan dengan pasar Asia Pasifik, juga dengan pemicu yang sama yaitu kekhawatiran berkurangnya pemangkasan FFR. Sektor industri dan keuangan menjadi penekan utama penurunan. Investor asing mencatatkan penjualan bersih IDR383 miliar. Imbal hasil SBN10Y kembali naik ke 7.27%. Seiring nilai tukar Rupiah yang semakin tertekan, kemarin BI menegaskan kembali upaya stabilisasi yang terus dilakukan melalui intervensi di pasar spot, DNDF, dan pasar obligasi.

 



Unduh Dokumen

Lihat semua