27 September, 2022
Global – Pasar saham Amerika Serikat kembali melemah seiring dengan USD dan imbal hasil UST yang naik dan harga minyak dunia yang turun karena ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed dan kekhawatiran resesi ekonomi global yang lebih dalam dari ekspektasi. Imbal hasil UST 10Y naik ke 3.92%, level tertinggi sejak April 2010. Indeks nilai tukar USD (indeks DXY) melonjak 4.2% sepanjang bulan ini dan menekan harga minyak dunia. Harga minyak Brent melemah ke kisaran USD84 per barel, terendah sejak Januari 2022. Indeks S&P 500 melemah 1.03% ke level terendah sejak Desember 2020.
Asia – Kekhawatiran resesi ekonomi global juga membayangi sentimen pelaku pasar di kawasan Asia. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 2.21% ke level terendah sejak April 2020. Pasar saham Korea Selatan mencatat pelemahan terdalam di Asia, di mana indeks KOSPI turun 3.02%. Penguatan USD dan ekspektasi turunnya permintaan akibat resesi membayangi sentimen pasar.
Indonesia – Pasar finansial Indonesia tidak luput dari volatilitas global. IHSG melemah 0.71% dengan sektor energi mencatat pelemahan terdalam. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR1.4 triliun di pasar saham. Pasar obligasi juga melemah 0.40% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y naik dari 7.28% ke 7.37%. Nilai tukar Rupiah melemah 0.61% ke 15130 per USD.
*Menggunakan data penutupan 23 September 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Trump menunda tarif terhadap Meksiko dan Kanada
Investment Daily Bread
IWH: DeepSeek membayangi sektor teknologi global
Investment Weekly Highlights
IDB: AS mengumumkan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan 23 September 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.