18 November 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat melemah, setelah Ketua The Fed Powell mengindikasikan The Fed tidak buru-buru memangkas suku bunga. Powell mengatakan indikator ekonomi masih resilien yang mendukung The Fed untuk melakukan perubahan kebijakan secara gradual. Narasi ini diperkuat juga oleh rilis data penjualan ritel AS tumbuh 0.4% MoM di Oktober, lebih tinggi dari ekspektasi 0.3%. Indeks S&P 500 ditutup turun 1.32% dan imbal hasil UST 10Y stabil di kisaran 4.44%.
Asia
Di kawasan Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 0.49% mengakhiri pelemahan lima hari beruntun. Penguatan indeks didukung oleh saham Jepang yang menguat seiring dengan pelemahan Yen. Selain itu laporan earnings positif dari perbankan besar Jepang yang lebih baik dari ekspektasi juga mendukung sentimen pasar. Indeks Topix Jepang ditutup naik 0.39%. Sementara itu pasar selain Jepang bergerak variatif, di mana indeks CSI 300 China turun -1.8%, dan indeks Kospi Korea turun -0.08%. Data ekonomi China terbaru relatif variatif, dengan penjualan ritel tumbuh 4.8% YoY di Oktober (sebelumnya 3.2%), sementara produksi industrial tumbuh 5.3% YoY (sebelumnya 5.4%).
Indonesia
Di pasar domestik, kinerja ekspor meningkat 10.25% YoY di Oktober, mengungguli ekspektasi 3.47%, dan impor tumbuh 17.49% YoY dari sebelumnya 8.55%. Neraca perdagangan turun ke USD2.47 miliar dari sebelumnya USD3.23 miliar. Indeks saham IDX80 melemah 0.67% dengan investor asing mencatat penjualan bersih IDR517 miliar. Hampir seluruh sektor melemah, dengan sektor material melemah terdalam, sementara hanya sektor industrial yang positif. Indeks obligasi BINDO ditutup positif 0.05% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.95% ke 6.92%.
18 November 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat melemah, setelah Ketua The Fed Powell mengindikasikan The Fed tidak buru-buru memangkas suku bunga. Powell mengatakan indikator ekonomi masih resilien yang mendukung The Fed untuk melakukan perubahan kebijakan secara gradual. Narasi ini diperkuat juga oleh rilis data penjualan ritel AS tumbuh 0.4% MoM di Oktober, lebih tinggi dari ekspektasi 0.3%. Indeks S&P 500 ditutup turun 1.32% dan imbal hasil UST 10Y stabil di kisaran 4.44%.
Asia
Di kawasan Asia, indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 0.49% mengakhiri pelemahan lima hari beruntun. Penguatan indeks didukung oleh saham Jepang yang menguat seiring dengan pelemahan Yen. Selain itu laporan earnings positif dari perbankan besar Jepang yang lebih baik dari ekspektasi juga mendukung sentimen pasar. Indeks Topix Jepang ditutup naik 0.39%. Sementara itu pasar selain Jepang bergerak variatif, di mana indeks CSI 300 China turun -1.8%, dan indeks Kospi Korea turun -0.08%. Data ekonomi China terbaru relatif variatif, dengan penjualan ritel tumbuh 4.8% YoY di Oktober (sebelumnya 3.2%), sementara produksi industrial tumbuh 5.3% YoY (sebelumnya 5.4%).
Indonesia
Di pasar domestik, kinerja ekspor meningkat 10.25% YoY di Oktober, mengungguli ekspektasi 3.47%, dan impor tumbuh 17.49% YoY dari sebelumnya 8.55%. Neraca perdagangan turun ke USD2.47 miliar dari sebelumnya USD3.23 miliar. Indeks saham IDX80 melemah 0.67% dengan investor asing mencatat penjualan bersih IDR517 miliar. Hampir seluruh sektor melemah, dengan sektor material melemah terdalam, sementara hanya sektor industrial yang positif. Indeks obligasi BINDO ditutup positif 0.05% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.95% ke 6.92%.
IDB: Outlook kebijakan Trump dan suku bunga The Fed menjadi perhatian pasar
Baca selengkapnyaIWH: The Fed indikasikan pemangkasan FFR dapat lebih gradual
Investment Weekly Highlights
Seeking Alpha November 2024: Memanfaatkan volatilitas pasar obligasi
Seeking Alpha