5 Maret 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat melemah, dengan indeks S&P 500 turun 1.22% menyentuh level terendah sejak November 2024. Sektor finansial mencatat pelemahan terdalam, sementara sektor IT berhasil ditutup di zona hijau. Sentimen pasar tertekan oleh dimulainya tarif terhadap Kanada dan Meksiko, serta tambahan tarif terhadap China. Kanada dan China mengumumkan tarif balasan terhadap AS sebagai retaliasi, sementara Meksiko dikabarkan akan mengumumkan tarif balasan di akhir pekan. Di sisi lain, setelah pasar tutup Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengindikasikan ada potensi tarif terhadap Kanada dan Meksiko dapat diturunkan. Imbal hasil UST ditutup naik dari 4.15% ke 4.24%.
Asia
Pasar saham kawasan Asia mencatat kinerja negatif merespons pengumuman tarif AS. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun -0.06% dengan sektor energi dan konsumer siklikal melemah terdalam. China mengumumkan retaliasi terhadap AS, mengenakan tarif antara 10%-15% untuk produk pertanian dan pangan seperti ayam, gandum, jagung, katun, kedelai, dan daging sapi. Selain itu China juga menambahkan 10 perusahaan AS dalam daftar yang tidak bisa berdagang dan berinvestasi dengan China. Sementara itu pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% untuk 2025, dan mengindikasikan kebijakan fiskal yang lebih pro-pertumbuhan dengan menaikkan defisit anggaran menjadi 4% dari PDB, dibanding 3% di tahun lalu.
Indonesia
Pasar saham domestik melemah, dengan indeks IDX80 -2.11% dan IHSG -2.14%. Seluruh sektor mencatat pelemahan dengan sektor material dan energi melemah terdalam. Sementara itu investor asing mencatat pembelian bersih IDR593 miliar di pasar saham. Indeks obligasi BINDO ditutup menguat +0.16% dengan imbal hasil SBN 10Y turun 2bps ke 6.86%, dan tenor 5Y turun 9bps ke 6.63%. Nilai tukar Rupiah menguat 0.21% ke 16,445/USD seiring dengan indeks USD (DXY) yang melemah 0.94% di tengah pelemahan data ekonomi AS.
5 Maret 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat melemah, dengan indeks S&P 500 turun 1.22% menyentuh level terendah sejak November 2024. Sektor finansial mencatat pelemahan terdalam, sementara sektor IT berhasil ditutup di zona hijau. Sentimen pasar tertekan oleh dimulainya tarif terhadap Kanada dan Meksiko, serta tambahan tarif terhadap China. Kanada dan China mengumumkan tarif balasan terhadap AS sebagai retaliasi, sementara Meksiko dikabarkan akan mengumumkan tarif balasan di akhir pekan. Di sisi lain, setelah pasar tutup Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengindikasikan ada potensi tarif terhadap Kanada dan Meksiko dapat diturunkan. Imbal hasil UST ditutup naik dari 4.15% ke 4.24%.
Asia
Pasar saham kawasan Asia mencatat kinerja negatif merespons pengumuman tarif AS. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun -0.06% dengan sektor energi dan konsumer siklikal melemah terdalam. China mengumumkan retaliasi terhadap AS, mengenakan tarif antara 10%-15% untuk produk pertanian dan pangan seperti ayam, gandum, jagung, katun, kedelai, dan daging sapi. Selain itu China juga menambahkan 10 perusahaan AS dalam daftar yang tidak bisa berdagang dan berinvestasi dengan China. Sementara itu pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% untuk 2025, dan mengindikasikan kebijakan fiskal yang lebih pro-pertumbuhan dengan menaikkan defisit anggaran menjadi 4% dari PDB, dibanding 3% di tahun lalu.
Indonesia
Pasar saham domestik melemah, dengan indeks IDX80 -2.11% dan IHSG -2.14%. Seluruh sektor mencatat pelemahan dengan sektor material dan energi melemah terdalam. Sementara itu investor asing mencatat pembelian bersih IDR593 miliar di pasar saham. Indeks obligasi BINDO ditutup menguat +0.16% dengan imbal hasil SBN 10Y turun 2bps ke 6.86%, dan tenor 5Y turun 9bps ke 6.63%. Nilai tukar Rupiah menguat 0.21% ke 16,445/USD seiring dengan indeks USD (DXY) yang melemah 0.94% di tengah pelemahan data ekonomi AS.
IDB: Presiden Trump menunda tarif otomotif Kanada dan Meksiko
Investment Daily Bread
IDB:Presiden Trump konfirmasi tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China
Investment Daily Bread
IWH: Tekanan penjualan asing di pasar saham
Investment Weekly Highlights