Eskalasi tensi tarif AS dan Kanada

12 Maret 2025


Global
Pasar saham AS kembali melemah di tengah ketidakpastian kebijakan tarif Trump. Presiden Trump mengumumkan peningkatan tarif baja dan aluminium terhadap Kanada menjadi 50% sebagai balasan pajak listrik yang diimpor dari AS oleh Ontario. Namun di akhir sesi perdagangan, Presiden Trump dikabarkan akan mempertimbangkan kembali keputusan tarif tersebut. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.76% dan imbal hasil UST 10Y naik 6bps dari 4.22% ke 4.28%. Rilis data lowongan pekerjaan JOLTS naik ke 7.74 juta di Januari dari bulan sebelumnya 7.6 juta.   

Asia
Di Asia, indeks MSCI Asia Pasifik ditutup turun 0.76% akibat ketidakpastian kebijakan tarif AS dan data PDB 4Q-2024 Jepang yang mengecewakan, di mana ekonomi yang tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal terakhir 2024. Hal ini mengakibatkan indeks TOPIX turun 1.11%. Namun, pasar berhasil ditopang dengan saham teknologi China dengan indeks CSI 300 naik 0.32%. Indeks KOSPI turun 1.28% dan indeks TWSE turun 1.73%.  

Indonesia
Pasar domestik melanjutkan penurunan dengan indeks IDX80 turun -1.47% dan IHSG -0.79%. Mayoritas sektor mencatat pelemahan dengan sektor bahan dasar dan konsumer silikal melemah terdalam. Sementara itu investor asing mencatat pembelian bersih IDR332 miliar di pasar saham. Indeks obligasi BINDO ditutup turun 0.07% dengan imbal hasil SBN 10Y naik 2bps ke 6.90%. Nilai tukar Rupiah menguat 0.4% ke 16,405/USD. Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan rating Indonesia di ‘BBB’ tetap pada investment grade dengan outlook ‘stabil’ didukung pertumbuhan ekonomi yang solid dan tingkat utang pemerintah yang rendah..

Unduh Dokumen