The Fed mengindikasikan inflasi tetap persisten

30 Januari 2025


Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif di perdagangan Senin hingga Rabu dipengaruhi oleh pelemahan sektor teknologi karena pengembangan AI China DeepSeek dan komentar dari The Fed yang hawkish. Perusahaan startup DeepSeek dari China mengembangkan platform AI yang dikabarkan lebih canggih dari AI terdepan di perusahaan AS, dengan biaya dan konsumsi energi yang lebih rendah. Kabar ini menjadi sentimen negatif bagi sektor teknologi karena menunjukkan kapabilitas pengembangan AI canggih tanpa investasi masif yang selama ini dilakukan perusahaan teknologi barat. Sementara itu rapat FOMC The Fed mempertahankan suku bunga di 4.25%-4.50% sesuai ekspektasi pasar. Namun komentar dari Ketua Powell mengindikasikan pandangan The Fed bahwa inflasi tetap persisten yang mengecewakan pasar. Indeks S&P 500 melemah -1.02% periode Senin - Rabu, sementara imbal hasil UST 10Y turun 11bps ke 4.53%.   

Asia
Mayoritas pasar Asia libur di periode Senin - Rabu merayakan Imlek. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik +0.36% terutama didukung oleh kinerja pasar Australia yang merespons positif data inflasi domestik yang melandai dan membuka ruang pemangkasan suku bunga. Sementara itu bank sentral Jepang (BoJ) menaikkan suku bunga acuan 25bps menjadi 0.5% sesuai dengan ekspektasi pasar. Proyeksi dari BoJ mengindikasikan optimisme terhadap target inflasi 2% yang dipandang sebagai ruang untuk potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini. 

Indonesia
Pasar domestik libur di periode Senin - Rabu. Indeks IDX80 ditutup -0.95% di perdagangan Jumat, sementara indeks obligasi BINDO +0.32%. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR571 miliar di pasar saham. Imbal hasil SBN 10Y turun 2bps ke 7.05%. Nilai tukar Rupiah menguat 0.66% ke level 16,173 per USD seiring dengan meredanya penguatan USD.

 

Unduh Dokumen