23 Desember 2024
Sentimen pasar global tertekan pekan lalu setelah Ketua The Fed Powell mengindikasikan arah pemangkasan suku bunga yang lebih gradual ke depannya. The Fed memutuskan memangkas suku bunga 25bps sesuai ekspektasi ke 4.25-4.50%, namun mengindikasikan inflasi perlu turun lebih lanjut sebelum memangkas suku bunga lanjutan. The Fed merevisi outlook pemangkasan suku bunga 2025 menjadi 2 kali dari proyeksi sebelumnya 4 kali, dan outlook pertumbuhan ekonomi dan inflasi direvisi naik. Rilis data ekonomi AS terkini mengafirmasi pandangan The Fed bahwa ekonomi AS dan tekanan inflasi masih kuat. Pertumbuhan PDB AS 3Q-24 direvisi naik dari 2.8% menjadi 3.1%, didukung oleh personal consumption yang direvisi naik dari 3.5% menjadi 3.7%. Indeks S&P 500 melemah 1.99% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.39% ke 4.52%.
Pasar saham kawasan Asia melemah pekan lalu, tertekan oleh pandangan The Fed bahwa pemangkasan suku bunga akan lebih gradual. Nilai tukar Asia tertekan dengan Bloomberg Asia Dolar indeks melemah 0.47% terhadap USD. Sementara itu data ekonomi China kembali mengecewakan dengan penjualan ritel tumbuh 3% YoY turun dari 4.8% di bulan sebelumnya, mengindikasikan stimulus China sejauh ini belum menopang konsumsi. Bank sentral Jepang juga mempertahankan suku bunga di 0.25% sesuai ekspektasi, dengan pandangan potensi kenaikan suku bunga lanjutan masih akan dilakukan berhati-hati menantikan data kenaikan upah di 1Q-25. Secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 3.41%.
Di pasar domestik, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 6% sesuai dengan ekspektasi. BI menekankan bahwa fokus kebijakan saat ini adalah menjaga stabilitas Rupiah di tengah volatilitas pasar global. Indeks IDX80 melemah dalam 6.21% pekan lalu dengan investor asing mencatat penjualan bersih IDR4.1 triliun. Seluruh sektor di pasar saham melemah, dengan sektor material mencatat pelemahan terdalam. Indeks obligasi BINDO juga melemah 0.27% dengan imbal hasil SBN 10Y naik dari 7.02% ke 7.06% (+4bps), sementara itu tenor pendek naik lebih signifikan, dengan imbal hasil tenor 5Y naik dari 6.92% ke 7.06% (+14bps) seiring dengan usaha stabilisasi Rupiah oleh Bank Indonesia. Nilai tukar Rupiah kembali tertekan -1.25% ke 16,195. Pemerintah dikabarkan menyetujui proposal investasi Apple senilai USD1 miliar untuk memenuhi persyaratan TKDN, yang termasuk untuk membuat pabrik di Batam dan Bandung. Sementara itu pemerintah resmi naikkan PPN menjadi 12% di 2025 kecuali untuk barang kebutuhan pokok penting.
IDB: Pasar global menguat pasca data PCE AS yang suportif
Baca selengkapnyaIDB: Data PCE AS melandai lebih baik dari ekspektasi
Baca selengkapnyaIDB: Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik
Baca selengkapnya